Sumber : wartabanjar.com
Film Mencuri Raden Saleh bercerita tentang seorang mahasiswa seni rupa bernama Piko berusaha bekerja sambilan sebagai pemalsu lukisan untuk membiayai kehidupan dan kuliahnya. Sahabat dekatnya, Ucup yang memiliki keahlian dalam teknologi dan bekerja sampingan menjual barang-barang palsu dengan keahliannya meretas internet, mendapat tawaran besar dari seseorang untuk mencuri sebuah lukisan fenomenal milik Raden Saleh, Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro.
Mereka mulai mengumpulkan tim yang dimulai dari kekasih Piko, Sarah yang ingin bergabung, lalu driver handal yang mereka kenal bernama Tuktuk dan saudara laki-lakinya, Gofar sebagai mekanik. Dan Fella sebagai penyempurna rencana mereka untuk bergabung. Setelah dirasa rencananya matang, mereka pun beraksi, namun berhasilkah mereka mencuri sebuah lukisan bersejarah di Istana Negara dengan keamanan super ketat tidak akan selalu berjalan mulus, bukan?
Film ini terbilang sukses dengan jumlah penonton yang tembus 2 juta penonton sampai saat ini dan berhasil memborong 5 nominasi Festival Film Bandung 2022. Sepanjang film diputar penonton diajak untuk masuk ke dalam alur cerita yang telah dibuat dengan rapih dan diperankan dengan sempurna oleh setiap tokoh. Dimana plot twist demi plot twist tak berkesudahan yang membuat penonton tidak rela beranjak dari tempat duduknya. Kemudian hubungan setiap karakter tokoh digambarkan dengan jelas, mempunyai latar belakang dan motivasi untuk terlibat dalam komplotan pencurian ini. Selain itu, tiap karakter memiliki porsi mereka dengan kisah latar belakang kehidupan mereka yang dijelaskan dengan cukup baik di dalam cerita. Bukan hanya para karakter utama, beberapa pemain lain juga mendapatkan porsinya sendiri, sehingga penonton tidak memiliki interpretasi lain atas satu karakter.
Sutradara Angga Dwimas Sasongko benar-benar bertaruh dengan kekuatan skenario dan jalan cerita, meski tentu saja para pemain tidak bisa dipandang remeh, dengan ceritanya yang sederhana dan menyenangkan. Sang sutradara tidak membuat para komplotan menjadi terlihat superior dan masih menunjukkan sisi sensitif dan kekurangan dengan natural. Film ini menyajikan tontonan yang sempurna antar hubungan persahabatan dan persaudaraan, dan pesan film yang dapat ditangkap oleh penonton dengan mudah. Misalnya semangat pemuda untuk memperjuangkan apa yang dianggap benar dengan segala masalah yang akan dihadapi.
Ketika kamu telah selesai menonton film ini, rasanya tidak ingin untuk keluar dari bioskop karena memang kualitas film sangat menyenangkan untuk ditonton. Tetapi tentu saja terdapat beberapa kekurangan dalam film ini yang sedikit membuat penonton berpikir lebih keras. Misalnya, alasan mengapa Piko harus mencuri lukisan yang asli sedangkan mantan presiden yang menjanjikan uang sudah pasti tidak akan memberinya uang tersebut? Ya meskipun memang berniat balas dendam tapi Piko tidak dapat keuntungan secara langsung, terlebih lagi dengan kemungkinan gagalnya rencana ke dua komplotan ini. Ending film yang sedikit tidak masuk akal karena mungkin saja dibuat open untuk sekuel atau mungkin series, yang menyertakan petualangan Piko dan kawan-kawan lebih lanjut, yang mana hal tersebut sukses membuat penonton tertarik jika ada lanjutannya.