Memerdekakan Yang Seharusnya Merdeka

Karya : Nadya Ayu Bramasari Pagi cerah ditemani bagaskaraDatang dengan jiwa adorasi yang membara Bahkan disaat yang lainnya mengabaikan, dirimu tetap bersua ditengah keheningan Tegas dan ikhlas kata mereka, nyatanya relung batinmu teriris bagai tak berdaya Kadang kala dirimu tak bisa merdeka Bagai belenggu yang tak bisa lepas berekspresiTak perlu tuntunan lainnya dari pihak berwenang […]

Suara Bocah Negara

Puisi Pilihan By : Alfi Ardiyanti (UPNVJT) Kala swastamista tunjukkan kehebatan Nampak bocah berjalan di sudut perkotaan Pakaian lusuh dengan tanpa alas pijakan Nyatanya ia terbuang dari gugus kehidupan   Berita-berita membeberkan; kasus penganiayaan Belasan tahun menjadi budak tak lupa pembunuhan Bahkan bocah baru mengenal bulan Ditikam kejam hingga ke liang makam   Jika kami […]

Prajurit Terakhir

By : Laili Maghfiroh   Sumber : Freepik Hamparan terbentang luas, seluas mata memandang Gemercak cairan merah sudah mulai keluar Apa netraku tak salah melihat? Apa ini medan perang? Kenapa keluargaku yang jadi korban? Peluru tembus pandang megembus sampai keparu-paru   Puluhan rakyat, prajurit, dan panglima mulai tumbang Bibit – bibit rakyat pun ikut menempel […]

Mudah-mudahan Pemuda

Karya : Mujtahiddin Assyiddiecky     Sumber: freepik Aku berteduh di bawah semu Fana menjerit semesta bungkam Bisu segala sabda ketika ditanya Tentang jantung seluruh kelana diri   Kami penghuni dengan raga tak terbawa Menikmati sirkus menghibur rezim jumawa Berjajar di gelanggang drama penuh tawa Meminum darah sendiri habis tak bernyawa   Mengapa puisiku tak […]

Siapa yang Keparat ?

Oleh : Nurul Anggraini Ironi pulau melati Rezim tirani bergaya represif Apakah kami terlihat subversif? Bukankah antek-antekmu yang hiperaktif? Tolong pak pejabat Urusi dulu moralmu Jangan melulu urusi mural dari rakyatmu Si bapak hanya mangap tanpa bersuara Mirisnya, yang bersuara malah dibungkam Negara darurat Rakyat sekarat Siapa yang keparat? Negeriku merdeka, katanya Tapi nyatanya ada […]

Sajak Anak Terbuang

Karya : Mujtahiddin Assyiddiecky Remah jangkah lemah entah terjamah Lembut carut marut kusut luput terliput Langkah berdarah ubah tanah tertabah Ribut serabut kabut berebut terhanyut   Saat suara sengaja dikurung menara Pada kobar perlawanan tolak bermuara Tirani rezim borjuis cipta rumpun apatis Koar liar pendekar berlalu tanpa digubris   Tumbal-tumbal terkapar menebus keadilan Kepal jemari […]

Di Tangan Pemuda Katanya

Karya: Kannitha Alana Di tangan pemuda katanya Masa depan bangsa tergenggam Tombak revolusi dilontarkan Demi terciptanya Indonesia Emas   Di tangan pemuda katanya Hak rakyat jelata dijunjung Tikus berdasi ditumbangkan Rezim bobrok pun ditundukkan   Namun, kini itu hanya sebuah cerita Animonya telah meredup Kepedulian sebatas ketukan like pada dunia maya Tanpa tahu duduk persoalan […]

Rahasia Hati

– Oleh : Aprilia Setya Jangan menyukai untuk membenci Jangan membenci untuk menyukai Cukupkan menyukai Dan cukupkan membenci Karena sejatinya Tak akan ada yang mengerti tentang hati Hati untuk masa kini Hati untuk masa sekarang Maupun hati untuk masa depan Hati terlalu rapuh untuk dikhianati Hati juga terlalu naif akan kenyamanan Jika hati mempunyai pilihan […]

Istirahat

Oleh: Intan Nabila Telah lama ku nanti Hari tuk istirahatkan bumi Andai ini tak hanya sekali Izinkan tuk bertemunya lagi   Istirahatkan lelahmu Dari kacaunya dunia Istirahatkan alamku Untuk hidup mereka   Ketika ia datang Ku tahu kau senang Banyak harap di hati Untuk memulai kembali   Istirahatlah sejenak saja Ku tahu kau sangat lelah Nikmati […]

Membeku di Dalam Api

Oleh: Rika Rismayang   Dia gadis mungil Bibirnya merona memikat kalbu Bulu matanya rindang dan mengepak indah dalam kedipan Harinya selalu berselimut tawa Walau ada kerinduan yang tak diundang Ada kecemasan yang tak bisa dilumpuhkan Dunia luar Dunia yang dulu hatinya tunggu Kini hatinya mulai ragu Ada banyak gejolak yang tak disangka Yang berusaha membakar […]