Berlangsung Dua Hari, Mahasiswa Keluhkan Perubahan Jadwal

Perubahan Jadwal Wisuda ke-96
Sumber: Instagram BAKPK UPNVJT
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) menggelar wisuda ke-96 pada 25 dan 26 Oktober 2025. Namun, di balik pelaksanaannya, muncul beragam reaksi dari mahasiswa, terutama rasa kecewa atas perubahan jadwal yang diumumkan pada 1 Oktober lalu. Semula, UPNVJT menetapkan wisuda akan dilaksanakan pada 25 Oktober 2025 untuk seluruh fakultas. Akan tetapi, keputusan tersebut kemudian direvisi menjadi dua hari, yakni 25 dan 26 Oktober 2025. Perubahan ini membuat sejumlah mahasiswa harus menyesuaikan kembali berbagai persiapan yang telah mereka rancang sebelumnya.
Staf Humas UPNVJT, Nizwan, menjelaskan bahwa pembagian dua hari wisuda dilakukan karena jumlah peserta tahun ini mencapai 1.697 orang yang merupakan jumlah tertinggi selama pelaksanaan wisuda di UPNVJT. Ia menuturkan bahwa keputusan ini diambil setelah evaluasi dari beberapa pelaksanaan sebelumnya. “Berdasarkan evaluasi dari beberapa pelaksanaan wisuda yang lalu kan sempat beberapa kali dua sesi ya. Itu dari segi flow pelaksanaan wisuda, segala macam itu terkesan terburu-buru. Jadi untuk wisuda besok kita bagi 2 hari,” ujar Nizwan.
Nizwan juga menilai, dengan perubahan jadwal tersebut, calon wisudawan masih memiliki waktu yang cukup untuk menyesuaikan berbagai persiapan. Menurutnya, keputusan untuk menjadwalkan ulang bukan hal yang terlalu memberatkan karena diumumkan sekitar satu bulan sebelum pelaksanaan. “Tapi, kalau untuk sebulan itu saya kira masih cukup untuk reschedule tanggal. Jadi reschedule kan apalagi di aplikasi dan segala macam, kan reschedule mudah,” jelasnya.
Namun, sejumlah mahasiswa justru mengaku dirugikan. Rafila (FISIBPOL/21) salah satu wisudawan, merasakan dampak negatif dari perubahan jadwal tersebut. Ia menuturkan bahwa penyesuaian waktu pelaksanaan wisuda berpengaruh langsung terhadap persiapan pribadinya. Bahkan, ia harus membatalkan jadwal make-up artist (MUA) dan fotografer yang sebelumnya telah dipesan untuk tanggal 25 Oktober, karena jadwal wisudanya diubah menjadi 26 Oktober.
Rafilia menambahkan bahwa sejumlah mahasiswa dari luar kota juga terdampak oleh perubahan jadwal tersebut, karena harus menyesuaikan kembali pemesanan hotel dan tiket perjalanan. Ia juga menuturkan, pembatalan pesanan tersebut menyebabkan kerugian finansial, mengingat biaya uang muka (DP) yang telah dibayarkan untuk fotografer, MUA, dan hotel tidak dapat dikembalikan.
Rafila menyayangkan sikap kampus yang terkesan kurang profesional dalam mempersiapkan wisuda. Ia menilai bahwa perubahan jadwal tersebut seharusnya bisa diantisipasi sejak awal mengingat wisuda merupakan agenda tahunan dan pihak kampus semestinya sudah mengetahui bahwa wisuda bulan Oktober biasanya diikuti oleh jumlah mahasiswa yang lebih banyak.
“Ini event tahunan yang mereka udah tau. Kok jadi kayak gini? Sebenarnya mau marah pun, aku juga seringkali dikecewakan. Menurutku (ini) sangat gak profesional,” ungkap Rafilia.
Kritik senada juga disampaikan oleh Niken (FISIBOL/21) yang menilai pengumuman perubahan jadwal tidak transparan dan tidak etis. Ia menyampaikan bahwa pengumuman yang merupakan informasi publik yang dibuat untuk akses mahasiswa perlu disampaikan secara jelas dan pada waktu yang tepat. “Itu informasi publik tapi diposting di jam 11 malam. Terus uploadnya nggak ada caption. Menurut aku informasi publik yang dikasih ke UPN ini cenderung suka-suka mereka aja,” keluhnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Nizwan mewakili UPNVJT menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat perubahan jadwal wisuda. Mereka berharap para wisudawan dapat menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Pihak kampus juga menegaskan komitmennya untuk terus melakukan evaluasi terhadap berbagai aspek pelaksanaan wisuda, mulai dari alur acara hingga konsumsi bagi wisudawan dan orang tua agar hal serupa tidak kembali terjadi pada periode-periode berikutnya. (end/arn/daa/bar)

 
									 
									 
									 
									