Arak-Arakan Fakultas dan Produk Kreatif Turut Meramaikan Kampus Tetapkan Batasan demi Ketertiban
Wisuda Ke 92 UPN “Veteran” Jawa Timur
Sumber: Dokumentasi Pribadi LPM Penah Merah
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur merayakan Wisuda ke-92 dengan penuh semangat dan antusiasme pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Total wisudawan sebanyak 1.804 dengan keterangan 1.773 merupakan wisudawan Sarjana (S1) dan 31 wisudawan Pascasarjana (S2). Perayaan ini semakin meriah dengan adanya tradisi arak-arakan wisuda yang diselenggarakan oleh setiap fakultas dan program studi. Tidak hanya menjadi ajang apresiasi bagi para wisudawan, kegiatan ini juga turut menggeliatkan ekonomi lokal, di mana banyak penjual memanfaatkan momen tersebut untuk berjualan di sekitar area wisuda.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Euis Nurul Hidayah menekankan pentingnya nilai moral bagi setiap lulusan UPN “Veteran” Jawa Timur. “Kami selalu mengusung tema morality with knowledge,” ungkap Euis. Keberhasilan mereka nantinya diukur tidak hanya dari nilai akademik, tetapi juga dari kemampuan mereka memasuki dunia kerja, melanjutkan studi, atau memulai usaha. Ia juga menambahkan keberhasilan para wisudawan dapat dilihat dari sudut pandang yang beragam namun jika melalui tolak ukur perguruan tinggi maka berbasis dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Keberhasilan dari proses pembelajaran ini dilihat dari 50% wisudawan mendapatkan gelar cumlaude.
Feri Ardiansyah (FEB/20) merupakan salah satu perwakilan wisudawan dari program studi manajemen menyampaikan kebahagiaannya dapat menyelesaikan studi. “Senang dan bersyukur bisa menjadi sarjana. Wisuda ini menjadi batu loncatan untuk memulai kehidupan nyata pasca perkuliahan,” ujarnya. Feri menilai setelah wisuda merupakan awal permulaan dari perjalanan kehidupan nyatanya setelah berhasil menempuh pendidikan dan berhasil menyandang gelar sarjana. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa suasana acara berlangsung secara khidmat dan susunan acaranya sangat efektif sehingga seluruh rangkaian dapat selesai dengan baik dan cepat.
Arak-arakan dilaksanakan guna menyambut wisudawan bukan sekadar tradisi, namun menjadi simbol apresiasi atas perjuangan mereka selama menempuh pendidikan. Muhammad Septian Adi (FEB/21) mengungkapkan bahwa acara ini sangat dinantikan oleh para wisudawan “Acara ini ditunggu-tunggu sama wisudawan karena kan juga untuk mengapresiasi dalam tingkat wisudawan itu dapat kuliah sampai lulus” ungkapnya. Tantangan dalam persiapan acara ini yaitu banyaknya teguran dari satpam, Septian menganggap hal tersebut karena permasalahan yang pernah terjadi sebelumnya sehingga ia bersama fakultasnya yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) akan membuka perdamaian bersama untuk fakultas-fakultas lainnya.
Dalam surat edaran terbaru mengenai peraturan pelaksanaan arak-arakan, pihak kampus menghimbau bahwa tidak melakukan arak-arakan yang berlebihan sehingga menyebabkan adanya kondisi yang tidak kondusif, juga memberikan arahan jika fakultas ataupun program studi ingin mengadakan acara sejenis maka dapat dilakukan 1 hari sebelum wisuda. Berhubungan dengan peraturan tersebut Euis Nurul juga memberikan pernyataan bahwa hal tersebut dilakukan semata-mata untuk menjaga ketertiban dan sebagai bentuk antisipasi “Sebenarnya hanya untuk menjaga ketertiban karena kita belajar di periode yang waktu itu ya, ada banyaklah mahasiswa yang menyalah terjemahkan, salah artikan dan ternyata itu dampaknya kan cukup signifikan gitu ya,” jelasnya. Euis juga menekankan bahwa tidak ada yang dapat menjamin ketertiban tersebut sehingga lebih baik dilakukan 1 hari sebelum wisuda dengan khidmat dengan fakultas atau prodi dan jauh bermakna jika dilakukan bersama dosen-dosen.
Salah seorang penjual, Dara Puspita (FISIP/23) , mengungkapkan bahwa acara wisuda ini tidak hanya menjadi perayaan kelulusan, tetapi juga peluang bagi mahasiswa untuk mempromosikan produk kreatif mereka. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan penjualan produk dan memperluas jangkauan pasar bagi usaha mahasiswa. UPN “Veteran” Jawa Timur memiliki peran bukan hanya meluluskan mahasiswa, tetapi juga mencetak lulusan yang siap berkompetisi di dunia kerja. “Kami berkolaborasi dengan berbagai mitra dan mendukung aktivitas belajar mahasiswa,” ungkap Euis. Dalam kesempatan ini, pihak kampus mengingatkan wisudawan untuk menjaga nama baik almamater, mengembangkan diri, memanfaatkan jejaring alumni, serta menjunjung tinggi moral dan integritas dalam setiap langkah mereka karena wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru. (lng/ar/lta/dnt/nar)