Sempat Tertunda, Gedung Kuliah Bersama Enam Lantai Usai Diresmikan

Dilengkapi Fasilitas Modern sebagai Upaya Peningkatan Akademik Mahasiswa

Sumber : UPN news
Pemotongan tumpeng sebagai salah satu rangkaian acara peresmian Gedung Kuliah Bersama (GKB)

       Bertepatan dengan Hari Guru Nasional (25/11), pihak Universitas Pembangunan Nasional  “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) meresmikan pembukaan Gedung Kuliah Bersama (GKB) Graha Widya Mwat Yasa dan disambung dengan acara seminar secara daring. Acara peresmian dihadiri oleh rektor beserta jajarannya, dekan, dan dosen. Turut pula  mengudang beberapa tamu, yakni rektor  dari UPN “Veteran” Jakarta dan UPN “Veteran” Yogyakarta. Namun dihadiri secara langsung oleh perwakilan dari kedua rektor tersebut. Gedung yang sempat tertunda pembangunannya ini memilki luas keseluruhan 6005 m2 dan menghabiskan dana kurang lebih 45 miliar.

         Graha Widya Mwat Yasa, istilah penamaan GKB ini terdiri dari enam lantai dengan 36 kelas dimana setiap lantai terdapat ruang dosen koordinator, satu laboratorium komputer, dan satu auditorium yang mampu menampung sebanyak 300 orang. Pembangunan GKB sudah direncanakan sejak tahun 2018. Pada tahun 2019 merupakan tahap pembangunan lantai 1 sampai lantai 3. Hingga akhirnya tahun  2020 merupakan tahap akhir dan finishing lantai 4 sampai ke atas. Pranoto selaku Pejabat Pengambil Komitmen (PPK) sektor konstruksi, menyebutkan penyebab kendala tergantung konteks maupun situasi lapangan yang ada.

         Perbedaan pendapat mengenai pemanfaatan gedung pun muncul. “Yang paling banyak pengeluarannya ialah auditorium, nah dengan begini diharapkan semoga auditorium dapat menjadi sumebr income seperti kegiatan seminar dan lain-lain,” ujar Pranoto. Namun berbeda dengan yang diungkapkan oleh Ahmad Fauzi selaku Rektor UPNVJT, yang menyatakan bahwa penggunaan GBK hanya untuk kepentingan akademik. “Gedung ini hanya berlaku untuk kegiatan kuliah saja tak termasuk Organisasi Mahasiwa (Ormawa),” tutur Ahmad Fauzi ketika diwawancarai seusai webinar.

         Pranoto mengatakan bahwa tujuan dibangun GKB ini untuk mengantisipasi jumlah mahasiswa yang semakin meningkat setiap tahun, paling tidak sarana yang dibutuhkan harus lebih banyak representatif, dan menjawab tantangan dimasa depan. “Gedung ini bukan hanya milik fakultas tertentu tapi milik bersama. Semua memiliki hak yang sama untuk proses akademika dalam menggunakan gedung ini,” tutur Pranoto saat menanggapi isu yang beredar terkait dengan keluhan mahasiswa yang  kekurangan kelas. “Hanya saja gedung ini kan memiliki sarana dan prasarana yang modern, sehingga harus lebih hati-hati,” pesannya terhadap calon pengguna gedung ini nantinya. Namun ketika dikonfirmasi perihal kapan GKB mulai aktif dipergunakan masih belum diketahui kepastiannya  dan menunggu keputusan bagian umum pihak UPNVJT.

         Setelah prosesi peresmian GKB usai dilaksanakan, dilanjutkan dengan acara webinar bertajuk “Pameran Virtual Teknologi tepat Guna dan Dialog Bela Negara” secara daring yang diikuti oleh 3000 mahasiswa. Kegiatan webinar dilaksanakan di laintai 6 auditorium Graha Widya Mwat Yasa, diawali dengan pidato sambutan dari rektor UPNVJT. Kemudian dilanjut dengan pameran virtual start-up sebagai bentuk promosi beberapa produk dan usaha yang dikembangkan oleh mahasiswa. Harapan dengan adanya pameran ini ialah dapat menciptakan kolaborasi dan menciptakan start-up yang berkelanjutan. Tak henti sampai disitu, kegiatan selanjutnya adalah dialog bela negara oleh 3 generasi di UPNVJT. Dan acara terkahir adalah motivasi Start up oleh founder Bolo Carbon oleh Abdul Madjid  sekaligus alumni UPNVJT, sudut kelasku oleh Reforza Jordan, dan Apel Celup oleh Afredo Dhilan.

         Pembangunan yang dilakukan UPNVJT dalam memperbaiki iklim pendidikan turut mendapatkan apresiasi dari mahasiswa. Salah satunya yang diungkapkan oleh Erzano Natura (EP/19) yang berharap pembangunan GKB ini mampu membantu meningkatkan potensi mahasiswa dalam belajar. Tanggapan lain juga diutarakan oleh Nur Afifa (Akuntansi/17) yang berharap agar gedung kuliah nanti dimanfaatkan sebagai mana mestinya.  Namun ia juga menyayangkan perihal pembangunan gedung yang selesai pada saat kondisi pandemi seperti ini, dimana mahasiswa tidak dapat langsung memanfaatkan fasilitas baru tersebut. (frz)

Post Author: pers-upn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *