Karya : Nadya Ayu Bramasari Pagi cerah ditemani bagaskaraDatang dengan jiwa adorasi yang membara Bahkan disaat yang lainnya mengabaikan, dirimu tetap bersua ditengah keheningan Tegas dan ikhlas kata mereka, nyatanya relung batinmu teriris bagai tak berdaya Kadang kala dirimu tak bisa merdeka Bagai belenggu yang tak bisa lepas berekspresiTak perlu tuntunan lainnya dari pihak berwenang […]
Tag: sastra
Suara Bocah Negara
Puisi Pilihan By : Alfi Ardiyanti (UPNVJT) Kala swastamista tunjukkan kehebatan Nampak bocah berjalan di sudut perkotaan Pakaian lusuh dengan tanpa alas pijakan Nyatanya ia terbuang dari gugus kehidupan Berita-berita membeberkan; kasus penganiayaan Belasan tahun menjadi budak tak lupa pembunuhan Bahkan bocah baru mengenal bulan Ditikam kejam hingga ke liang makam Jika kami […]
Laut Bercerita, Sejarah Rezim Antikritik Dibalut Romansa dan Elegi yang Estetik
Karya : Mujtahiddin Assyiddiecky Sumber: goodreads.com Satu gelas kopi susu dan setengah botol minuman bersoda menemani saya melahap 394 halaman dengan nyawa di tiap lembarnya. Laut bercerita, novel karya Leila S. Chudori yang diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia, karya dengan penyampaian elegan dan teknik penulisan tingkat tinggi. Jika harus menceritakan secara runtut, rasanya akan menghilangkan […]
Seksisme Dibungkus Sastra, Penumbuhan Estetika di Balik Pembunuhan Etika Mahasiswa
Keindahan Sastra Tidak Seharusnya Melewati Batas Toleransi Masyarakat Mahasiswa memegang poster dengan unsur seksisme Sumber: Twitter Aksi demonstrasi mahasiswa pada Senin (11/4) di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah digelar oleh aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan diikuti daerah lain bersama gerakan mahasiswa lainnya yang bertujuan untuk […]
Mudah-mudahan Pemuda
Karya : Mujtahiddin Assyiddiecky Sumber: freepik Aku berteduh di bawah semu Fana menjerit semesta bungkam Bisu segala sabda ketika ditanya Tentang jantung seluruh kelana diri Kami penghuni dengan raga tak terbawa Menikmati sirkus menghibur rezim jumawa Berjajar di gelanggang drama penuh tawa Meminum darah sendiri habis tak bernyawa Mengapa puisiku tak […]
Siapa yang Keparat ?
Oleh : Nurul Anggraini Ironi pulau melati Rezim tirani bergaya represif Apakah kami terlihat subversif? Bukankah antek-antekmu yang hiperaktif? Tolong pak pejabat Urusi dulu moralmu Jangan melulu urusi mural dari rakyatmu Si bapak hanya mangap tanpa bersuara Mirisnya, yang bersuara malah dibungkam Negara darurat Rakyat sekarat Siapa yang keparat? Negeriku merdeka, katanya Tapi nyatanya ada […]
Aksara, Kekasihku
Oleh : Mujtahiddin Assyiddiecky Purnama tersipu malu di awal malam Minggu. Beberapa anak kecil menghitung banyak kejora ditemani air susu ibunya. Sementara itu, aku bersiap menemui Aksara, satu-satunya ilustrasi Hawa yang mengambil hatiku tanpa disadarinya. Motor bututku menyiapkan joknya untuk menerima pantat sekal milik Aksara. Jaket jin lengkap dengan bordir bertuliskan “Reksa” yang merupakan nama […]
Sajak Anak Terbuang
Karya : Mujtahiddin Assyiddiecky Remah jangkah lemah entah terjamah Lembut carut marut kusut luput terliput Langkah berdarah ubah tanah tertabah Ribut serabut kabut berebut terhanyut Saat suara sengaja dikurung menara Pada kobar perlawanan tolak bermuara Tirani rezim borjuis cipta rumpun apatis Koar liar pendekar berlalu tanpa digubris Tumbal-tumbal terkapar menebus keadilan Kepal jemari […]
Rahasia Hati
– Oleh : Aprilia Setya Jangan menyukai untuk membenci Jangan membenci untuk menyukai Cukupkan menyukai Dan cukupkan membenci Karena sejatinya Tak akan ada yang mengerti tentang hati Hati untuk masa kini Hati untuk masa sekarang Maupun hati untuk masa depan Hati terlalu rapuh untuk dikhianati Hati juga terlalu naif akan kenyamanan Jika hati mempunyai pilihan […]
Istirahat
Oleh: Intan Nabila Telah lama ku nanti Hari tuk istirahatkan bumi Andai ini tak hanya sekali Izinkan tuk bertemunya lagi Istirahatkan lelahmu Dari kacaunya dunia Istirahatkan alamku Untuk hidup mereka Ketika ia datang Ku tahu kau senang Banyak harap di hati Untuk memulai kembali Istirahatlah sejenak saja Ku tahu kau sangat lelah Nikmati […]