Onegai Kedua UKM Oni-Giri

Usung Restorasi Meiji Jadi Tema Utama

Suasana Onegai Eiyuu No Uprising di GSG Giri Loka pada Minggu (31/3).

       Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur kembali mengadakan festival Onegai (Oni-giri no Egao de Bunkasai) pada Minggu (31/3). Bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Giri Loka, Onegai mengusung tema Eiyuu No Uprising. Tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaan Onegai, setelah tahun lalu cukup mendulang kesuksesan pada pelaksanaan perdananya. Acara ini berlangsung mulai pukul 08.00 hingga pukul 21.00 WIB, dan dihadiri berbagai peserta lomba juga pengunjung baik dari dalam maupun luar kampus.

       Festival dibuka dengan penampilan dari UKM Gita Widya Giri Choir serta Sakura Odori dari Unesa, dan dilanjutkan dengan berbagai kompetisi. Senada dengan tahun lalu, Onegai tahun ini diwarnai oleh kompetisi Costume Play (Cosplay), Costume Play and Catwalk (Coswalk), Japanese Song (J-Song), dan Design Character. Selain itu, juga terdapat berbagai kompetisi baru yang ikut dilombakan seperti Chiisai Manga, Tabe Taikai (lomba makan ramen), dan Benron Taikai (pidato Bahasa Jepang) yang masing-masing pesertanya terbuka untuk umum.

       Tidak hanya perlombaan saja, Festival Onegai juga mengundang sejumlah guest star sebagai performer yakni Akai Sister, Otaku Band, Kiseki, Akiba Street, Vibetronic, dan Marine Dream. Ada pula special guest star yang hadir sebagai juri yakni Desy Narita, Naoko Miyu, dan Anizu Chie. Serta secret guest star yang ikut menghibur peserta dan pengunjung yakni Counter Attack. “Pesertanya sudah luar biasa, suaranya oke-oke juga. Semoga tahun depan bisa mengadakan acara seperti ini lagi dan harapannya bisa mengundang guest star internasional ya, saya doakan,” kata Anizu Chie sembari tertawa.

       Cuaca yang panas dan terik tidak mengurangi antusiasme baik peserta maupun pengunjung untuk ikut menonton kompetisi dan penampilan dari guest star. Salah satu kompetisi yang cukup menarik perhatian pengunjung adalah Coswalk. Ada berbagai macam kostum unik yang dikenakan peserta, mulai karakter Player Unknown Battle Ground (PUBG) hingga Ash Ketchum dan Pikachu-nya. Salah satu peserta coswalk, Adel dari SMA Mahardika Surabaya, mengenakan kostum salah satu karakter dari anime Love Live! Sunshine!! yaitu Riko Sakurauchi. “Sudah bagus sih acaranya, tapi minta tolong ruang gantinya dipisahin karena mau bantuin teman jadi susah,” ungkapnya.

       Tema Onegai tahun ini memiliki perbedaan signifikan pada tahun lalu, “Kalau tahun lalu kita mengambil tema pada masa Edo Jidai, sekarang kita mengangkat pada masa Restorasi Meiji yang juga khas dengan minuman ramune. Nah, Restorasi Meiji sendiri merupakan waktu perpindahan Jepang dari masa Edo Jidai dimana masyarakat Jepang lebih terbuka dengan orang luar,” ujar Krisna (SI/16), Ketua Pelaksana. Ia juga menjelaskan beberapa perubahan yang dilakukan pada tahun ini seperti penataan lokasi yang lebih renggang dan tidak sumpek, serta menekankan bahwa kebersihan harus dinomorsatukan.

       Untuk dapat mewujudkan acara ini, Krisna berujar bahwa ia dan teman-temannya memakan waktu persiapan hingga enam bulan. Selain alotnya negosiasi tempat, miskomunikasi juga menjadi beberapa kendala dalam persiapan festival ini. Sayangnya, Krisna mengaku jumlah peserta lomba cukup menurun daripada tahun sebelumnya karena mepet dengan pelaksanaan Ujian Nasional keesokan harinya (1/4). “Saya berharap tahun depan lebih baik lagi dan lebih bagus lagi dari tahun ini,” ungkap Krisna.

       Tidak hanya dari Surabaya, pengunjung dan peserta sendiri juga datang dari luar Surabaya. Amel misalnya, ia datang dari Porong berkat ajakan dan info Onegai dari adiknya. “Dulu waktu SMA sering ingin datang ke acara gini (acara bertema Jepang, red.) tapi nggak pernah dan baru pertama kali ini pas kuliah,” tuturnya.

       Selain Amel, ada Elsa yang datang dari Sidoarjo. Ia mendapatkan info adanya Onegai dari media sosial, dan langsung mendaftarkan diri menjadi peserta J-Song bersama pasangannya. “Kita persiapannya sih latihan terus sebelum tampil, nervous tentu ada tapi dijalanin aja karena mau bagaimanapun kan akhirnya tampil, nanti akhirnya juga ilang dengan sendirinya,” katanya. Menurutnya, penempatan Onegai cukup strategis dan harga tiket masuknya cukup murah. Namun, ia menyayangkan tiket miliknya yang robek sehingga ia menyarankan pemilihan bahan tiket yang lebih kuat. Elsa pun berharap ke depannya Onegai dapat mengundang guest star lain dari luar Surabaya, Yogyakarta misalnya. (paw/wnf)

Post Author: pers-upn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *