Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Sosialisasi dan edukasi tentang pasar modal sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk alternatif investasi jangka panjang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan sosialisasi dan edukasi pasar modal terpadu 2018 dalam bentuk seminar Pasar Modal sebagai Pilihan Investasi pada Kamis (22/2) bertempat di ruang seminar gedung Pasca Sarjana. Program rutinan OJK ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan pasar modal beserta produk-produknya kepada mahasiswa maupun masyarakat supaya dapat menjadi investor-investor yang dapat menguntungkan dalam jangka panjang.
Sosialisasi dan edukasi pasar modal ini sangat didukung oleh dosen-dosen FEB. “Sosialisasi dari OJK ini berawal dari kerjasama untuk mengembangkan galeri investasi yang dikelola pihak fakultas dari dosen dan mahasiswa bekerja sama dengan perusahaan pasar modal,” tutur Niniek Imaningsih selaku Wakil Dekan (Wadek) II FEB. Hasolan selaku Kepala Bagian (Kabag) Badan Pengolahan Investasi dan menjadi salah satu pembicara sosialisasi dan edukasi pasar modal ini mengatakan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk edukasi dan literasi yang artinya pengenalan dan pemanfaatan, jadi tidak hanya sekedar menjadi pengetahuan saja tetapi bisa diaplikasikan.
Kedepannya mahasiswa juga bisa menyelenggarakan dalam bentuk pertemuan-pertemuan sejenis, “Ketika mahasiswa mengambil matakuliah tentang pasar modal atau sektor keuangan lainnya bisa mengadakan seminar bekerjasama dengan OJK, dan pihak OJK sendiri sangat bersedia menjadi narasumber dan bisa mendatangkan investor sebagai pengisi acara,” ujar Arif Bachtiar, dosen ilmu ekonomi. Untuk mahasiswa yang ingin berinvestasi juga akan dipermudah, dengan adanya galeri investasi di FEB yang tinggal diresmikan ini akan membantu mahasiswa dalam memiliki pengetahuan secara rinci dalam berinvestasi karena tidak hanya teori tetapi galeri investasi ini juga akan memberikan cara untuk mengaplikasikan pengetahuan tentang berinvestasi dalam pasar modal.
Dalam pelaksanaannya, tidak ada kendala yang berarti, Arif Bachtiar mengatakan bahwa OJK sudah profesional jadi pihak fakultas hanya menyiapkan tempat dan sarana prasarana saja. Dalam menentukan kuota untuk sosialisasi dan edukasi ini ditentukan oleh Wadek I FEB dengan memperkirakan kapasitas dari ruangannya sendiri. Wadek I FEB memberikan kuota dengan rincian program studi Akuntasi 100 mahasiswa, program studi Manajemen 50 mahasiswa, dan program Ekonomi Studi Pembangunan sejumlah 50 mahasiswa.
Tanggapan yang baik diberikan oleh beberapa mahasiswa untuk seminar pasar modal ini, “ Seminar ini sangat bermanfaat sekali karena sesuai dengan konsentrasi jurusan saya dan setelah ini akan diresmikan galeri investasi,” ujar Rigel Adhitya (EP/15).
Tidak hanya tanggapan yang baik, beberapa harapan juga diberikan setelah adanya sosialisasi ini. Adhitya Jayaantara sebagai kepala departemen pasar modal 1A yang bertanggung jawab atas penyusunan peraturan, penetapan sanksi atas pelanggaran pihak-pihak pasar modal dan hubungan internasonal ikut hadir menjadi salah satu penyelenggara sosialisasi dan edukasi pasar modal ini.melontarkan harapan bahwa mahasiswa akan lebih paham tentang pasar modal dan bisa memiliki alternatif investasi selain menabung, tidak hanya itu mahasiswa juga bisa meneruskan pengetahuan inventasi dengan bekerja di OJK.
Niki Hogan sebagai direktur pengembangan bursa efek Indonesia salah satu pembicara dalam sosialisasi dan edukasi pasar modal ini juga memberikan banyak harapan bahwa dengan sosialisasi ini mahasiswa atau masyarakat akan tahu begitu mudahnya dan terjangkau dalam berinvestasi, jadi mahasiswa maupun masyarakat tidak sekedar tahu dan dijadikan pengetahuan yang terpendam tetapi juga bisa dipraktikan secara langsung. Niniek Imaningsih juga berharap dengan sosialisasi dan edukasi tentang pasar modal ini mahasiswa mempunyai kesadaran untuk memulai sejak dini investasi jangka panjang. I Made Bagus (Akuntansi/16) mengatakan bahwa kedepan mahasiswa bisa berkecimpung di dalam pasar modal dikarenakan memiliki keuntungan yang lebih besar daripada keuntungan dari tabungan.