Dies Natalies UKM Karawitan

Mempererat Hubungan Lewat Diklat dan Unjuk Gelar

Perayaan dies natalis ketiga UKM Karawitan yang diadakan di GSG Giri Loka pada Jum’at (23/12).

UKM Karawitan merayakan Dies Natalies ketiga dengan lancar walaupun sedikit terganggu dengan padamnya listrik UPN. Acara tersebut diadakan di GSG Giri Loka pada jum’at malam (23/12). Selain untuk merayakan Dies Natalises acara ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dengan anggota baru UKM Karawitan. Selain dihadiri oleh perwakilan UKM se-UPN  seperti UK Persma, UKM Tari, UKM Musik, dan UKM Marching Band, Dies Natalies UKM Karawitan juga dihadiri oleh UKTK (Unit Kegiatan Tari dan Karawitan) ITS, dan bahkan UKM Karawitan UPN “Veteran” Jogjakarta juga ikut hadir.

Dies Natalies UKM Karawitan diawali dengan diklat anggota baru. Dimana dalam diklat anggota baru yang terdiri dari 72 anggota dibagi menjadi empat kelompok besar. “Angggotanya 72 dibagi ke empat kelompok besar lalu kita unjuk gelarkan.” jawab Ketua Umum UKM Karawitan Habibi (Manajemen/14) saat ditanya bentuk diklatnya. Diklat tersebut berlangsung pada sore harinya yang menampilkan unjuk gelar dari anggota baru UKM Karawitan. Unjuk gelar menampilkan hasil dari pelatihan selama tiga bulan yang dijalani oleh anggota baru. Anggota baru menampilkan kreasi baik itu tradisional maupun lagu popular yang diaransemen. Misalnya saja ada yang menampilkan lagu Kisah Kasih di Sekolah dan ada pula yang menampilkan lagu lainnya.

Malam harinya Dies Natalies dilanjutkan dengan unjuk gelar, disela-sela unjuk gelar juga diadakan pemotongan tumpeng. Unjuk gelar menampilkan berbagai kreasi dari UKM Karawitan baik dari anggota baru maupun para pengurus. Salah satu lagu yang dimainkan dalam unjuk gelar adalah Selamat Ulang Tahun dari Jamrud. Selain itu juga ada lagu Flashlight dari Jessie J yang dipadukan dengan musik tradisional dan Dance. Selain UKM Karawitan, Unjuk Gelar juga menampilkan aksi dari UKM Karawitan UPN “Veteran” Jogjakarta.

Dies Natalies kali ini semua talent  berasal dari UKM Karawitan sendiri. Penari, pemain musik, sampai vokalis semua berasal dari UKM Karawitan. Persiapan acara Dies Natalies membutuhkan waktu tiga bulan. Dana dan padamnya listrik menjadi salah satu hambatan dari penyelenggaraan acara ini. “Karena lampu mati, Dies Nataliesnya yang seharusnya jam 7 molor menjadi jam 8.” tutur  Theo (Agrotek/14) selaku ketua pelaksana Dies Natalies.

UKM Karawitan Sendiri merupakan salah satu UKM baru yang telah berdiri sejak tiga tahun yang lalu. UKM ini awalnya merupakan seni yang dibawakan oleh staff dari UPN. Karena adanya mahasiswa yang tertarik dan agar alatnya bisa sering digunakan akhirnya terbentuklah UKM Karawitan. Walupun UKM ini baru berdiri selama tiga tahun, UKM ini sering tampil dalam acara-acara yang diadakan oleh UPN. “Walaupun baru sementara dalam event-event selalu ditampilkan, karena keunikannya dan tidak semua perguruan tinggi memiliki UKM Karawitan.” ujar Ujang selaku Pembina UKM Karawitan. Pelatih dari UKM Karawitan berasal dari luar dan alumni dari UPN yang spesialisasinya kontemporer, sedangkan tradisional dan klasik yang melatih adalah Ujang yang merupakan Pembina sekaligus Pelatih UKM Karawitan.

UKM Karawitan dibentuk bertepatan dengan pameran tugas akhir FTSP (sekarang, FAD (Fakultas Arsitektur dan Desain)). “Dari pada nganggur alat-alatnya ada mahasiswa yang berminat mengembangkan seketika itu juga bertepatan dengan pamerannya FTSP kalau gak salah, entah DKV atau Arsitek itu sekitaran tanggal 8 sampai 10 Januari.” ujar Habibi. “Jadi kalo saya sebutkan 8 sampai 10 januari mungkin lebih menghormati masnya yang pelaku sejarah kalo ada gambaran lagi mungkin saya akan sampaikan nanti.” tambahnya.

Selain itu Habibi juga menyampaikan bahwa UKM Karawitan masih terkendala dana sehingga Dies Natalies harus digabungkan dengan pelaksanaan diklat. “Dies Natalies digelar hari ini bukan berarti Dies Nataliesnya sekarang, kita tahu sendiri UKM Karawitan baru berdiri, sehingga dana tidak selalu bisa mendukung.” jelasnya. Selain masalah dana, adanya moment yang tepat juga menjadi alasan dilaksanakannya Dies Natalies yang digabungkan dengan diklat. Habibi berharap UKM Karawitan bisa mencetak individu yang unggul dan handal dalam bidang karawitan.

UKM Karawitan UPN “Veteran” Jogjakarta yang ikut hadir sangat mengapresiasi pelaksanaan Dies Natalies kali ini. “Dies Natalies Widya Giri Laras sangat luar biasa, mereka menggabungkan musick modern dan tradisional kemudian memasukkan berbagai macam tari juga disitu, yang kemudian muncul kuno tapi kini.” kata Puntu (Akuntansi/13) selaku perwakilan UKM Karawitan UPN “Veteran” Jogjakarta. Untuk Dies Natalies kedepannya Puntu menyarankan untuk memperbanyak unsur-unsur seni dan lebih menghidupkan suasana panggung. Selain itu dia juga berharap dengan adanya perpaduan antara musik modern dan karawitan akan kembali memunculkan rasa cinta generasi muda kepada musik karawitan, sehingga kesenian karawitan tetap terpelihara.

Post Author: pers-upn