Diikuti 70 Start Up , Demoday Mendapatkan Antusiasme yang Tinggi dari Mahasiswa
Pelaksanaan Demoday dan Pameran Produk Startup di UPN “Veteran” Jawa Timur
Sumber: rri.co.id
Inkubator Bisnis Teknologi Technopark Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) menggelar acara Demo Day di Gedung Giri Loka. Dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 28 hingga 29 Oktober 2024, Demoday menjadi puncak dari rangkaian program Inkubator Bisnis. Demoday diikuti oleh 70 startup mahasiswa yang terdiri dari pameran produk inovasi, business matching, busines pitching. Inkubator Bisnis menggandeng beberapa mitra dari luar seperti perusahaan, dinas, dan perbankan untuk menguji kemampuan startup dalam selama mengikuti program Inkubator Bisnis.
Demoday merupakan salah satu rangkaian program Inkubator bisnis. Edi Mulyadi, selaku Kepala Pusat Inkubator Bisnis dan Teknologi Technopark LPPM UPN “Veteran” Jawa Timur menjelaskan bahwa program ini terdiri dari pra inkubasi, inkubasi, dan pasca inkubasi. Pra inkubasi dimulai melalui proses open recruitment dan mendapatkan antusias yang tinggi dari mahasiswa hingga mencapai 180 peserta. Dari seluruh pendaftar, dilakukan seleksi administratif proposal startup hingga tersisa 70 peserta. Peserta yang telah lolos seleksi akan mengikuti kegiatan bootcamp yang ditujukan untuk klasifikasi startup dengan kategori calon start up, pra start up, start up, dan start up mandiri. Setelah rangkaian pra inkubasi ini, start up akan mendapatkan coaching clinic. “Inkubasi itu adalah coaching klinik terhadap para startup, yang di coach siapa dia dilatih branding, dia dilatih membuat legalitas usaha, legalitas produk dan macam-macam” imbuh Edi.
Startup yang berpartisipasi pada acara kali ini termasuk calon startup, pra startup, startup dan startup mandiri. Edi menjelaskan masing masing perbedaan dari keempat partisipan terletak pada calon startup tidak memiliki cash flow hanya berfokus pada produk inovasi yang kemudian akan dilakukan penyempurnaan produk inovasi yang dinamakan prototipe produk lalu jika pra startup maka sudah dilakukan uji pasar dan dikategorikan startup jika sudah memiliki cash flow. Startup mandiri ditunjukkan dengan tidak perlu nya dukungan dan profit sharing dengan lembaga.
Demoday merupakan akhir dari program inkubasi, di mana peserta akan melakukan pitching dan mengikuti sesi business matching sebagai bagian dari kurikulum inkubator. Inkubator bisnis memfasilitasi hal tersebut yang kemudian diikuti dengan penandatangan MOU. Hal ini dilakukan untuk membimbing startup mahasiswa, “Karena kita ingin melindungi startup, namanya kan startup kan masih didampingi, masih diinkubasi jangan sampai dia salah langkah, jangan sampai dia dirugikan yang kerjasama yang dapat untungnya, jadi harus win-win solution semuanya harus diuntungkan”, ungkap Kepala IBT Technopark Edy Mulyadi.
Sandy (FT/21) selaku divisi marketing calon startup PieTes mengatakan bahwa Inkubator Bisnis membantu dalam pengembangan bisnis terutama dari segi pendanaan. “Untuk sekarang pendanaan juga cukup sulit didapatkan jadi alhamdulillah inkubator bisnis bisa menampung hal tersebut jadi kita bisa dapat pendanaan dari hal ini”. Mereka juga menambahkan bahwa pengelompokan startup membantu dalam melakukan indikator pencapaian. Namun mereka mengeluhkan terkait penyampaian informasi, “Saran mungkin terkait informasi disampaikan jauh-jauh hari, diperjelas lagi terkait informasinya dan juga lebih jangan mendadak buat pesan pesannya” imbuh Kiki (FEB/22) selaku Chief Executive Officer (CEO) Pietes. Ia menambahkan bahwa informasi beberapa kali disampaikan mendadak, “kadang kayak bener-bener H-3, H-4 kayak baru diinformasikan jadi bener-bener harus siap kapanpun dan dimanapun gitu, jadi harus siap.”
Bagas Kari Prasetya (FT/23), salah satu pengunjung merasa termotivasi setelah melihat pameran startup, “Jadi ngebuka pikiran buat ternyata kalau mau buka usaha itu nggak harus takut atau gimana, tapi banyak mas mbak yang disini awalnya mungkin takut tapi mereka memberanikan diri akhirnya dan mungkin bisa dihitung sukses karena juga bisa masuk ke pameran di sini,” Hal ini sejalan dengan harapan Edi yaitu membuka wacana seluruh civitas akademik terutama mahasiswa untuk mengasah jiwa entrepreneur, “Kalau diskusi sesama bisnis yang setara maka itu akan mempercepat dan memperkuat jiwa entrepreneur di lingkungan civitas akademik khusus nya mahasiswa”. Ia juga berharap dengan adanya startup ini dapat meningkatkan jiwa kebersamaan yang menyebabkan mahasiswa tetap bertahan dan tidak mudah putus asa. (lng/nab/nar/kaa/rif)