Pembatasan Kegiatan dan Controlling menjadi Penanganan Pertama
Pemandangan Keindahan Danau UPNVJT dari Atas
Sumber: Dokumentasi Pribadi LPM Pena Merah
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) memiliki segudang fasilitas yang dapat memberikan fungsi sarana berkegiatan mahasiswanya. Fasilitas yang terdapat di UPNVJT memiliki beberapa fungsi berupa pengembangan, pendidikan, bahkan hiburan ataupun rekreasi. Salah satu fasilitas yang memberikan hiburan ataupun rekreasi yaitu Danau UPNVJT yang letaknya di belakang gedung Fakultas Hukum (FH). Danau yang disediakan oleh UPNVJT terfasilitasi dengan baik untuk sekadar tempat rekreasi mahasiswa yang ingin melepas penat atau menghabiskan waktu. Danau ini dapat diakses oleh mahasiswa kapan pun, baik siang, sore, bahkan malam hari. Sebagai tempat rekreasi, danau UPNVJT cukup ramai dipenuhi para mahasiswa.
Menurut Dhiya Ul Hikmah (FISIP/21), ia mengungkapkan bahwa suasana di danau pada sore hari cukup nyaman untuk bersantai bersama kawan-kawan. “Kalau lagi pengen jalan-jalan aja terus ada waktu luang itu ke sini dan pengen ke sini juga kayak sama teman-teman gitu kan sambil ngobrol-ngobrol terus sambil menikmati sore-sore gini kan enak,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa danau UPNVJT nyaman, tetapi masih memiliki beberapa kekurangan seperti sampah yang masih dibiarkan begitu saja walaupun terdapat tempat sampah. Senada dengan Dhiya, Hilza Arrun (FT/21) dan Achmad Imam (FT/21) berpendapat bahwa sering kali ditemui sampah berceceran sembarangan di area danau dan bahkan sering juga dijumpai perilaku tidak terpuji yang dilakukan di area tersebut. “Sering sih biasanya mabuk-mabukan di daerah sana (pojok danau) biasanya malam,” ujar Hilza dan Achmad.
Penggunaan danau yang tidak tentu batasan dan waktunya menjadi tugas tambahan bagi para satpam untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar danau agar tidak terjadi kegiatan yang tidak diinginkan. Muhammad Saikhu, komandan satpam menjelaskan bahwa jika dalam berkegiatan memiliki Surat Izin Kegiatan (SIK) tidak masalah dan tahu batasan waktu dalam berkumpul di danau serta tidak melakukan tindakan tak senonoh. “Kalau kegiatan itu selama ada SIK-nya setau saya dari fakultas ya dari kegiatannya yang dimaksud kegiatan di danau ya kumpul-kumpul itu sifatnya positif, refreshing, membicarakan hal-hal yang positif atau kerja kelompok ya silakan, cuma jangan dibuat mesum, saya tau sendiri kapan itu siang itu pada kok nggak punya malu gitu loh,” jelas Saikhu. Beliau juga mengungkap bahwa penanganan pada masalah ini dapat selesai dengan tidak hanya memberlakukan CCTV (Closed Circuit Television) melainkan juga controlling rutin. “Ya bukan CCTV aja controlling rutin mungkin setengah jam atau satu jam atau jamnya diacak habis keliling, keliling lagi ya kan bisa,” jelasnya.
Melihat keadaan tersebut, mencuatnya skema pembatasan berkegiatan di danau ini penting adanya untuk menghindari kegiatan-kegiatan tak senonoh, anehnya dalam hal ini larangan-larangan yang berlaku semua sudah tertuang dalam peraturan tata tertib di dalam kampus, mengingat danau tersebut adalah tempat rekreasi dan tempat melepas penat, tetapi para mahasiswa tidak mengindahkannya. Farid Putra Rachmansyah (FH/21) berpendapat perlu dibuatnya kebijakan yang lebih berfokus pada tindakan tidak senonoh, seperti minum-minuman keras di area danau, buang sampah sembarangan, serta berpacaran yang berlebihan. “Saya sudah melihat satu atau dua tindakan yang tidak senonoh, contohnya minuman keras di sore hari di pinggiran danau, ada beberapa mahasiswa yang meminum minuman keras yang anehnya itu sampai muntah gitu,” serunya. (azh/ilo/ret)