Tantangan dan Inspirasi: Perjuangan Guru di Indonesia Menghadapi Keterbatasan Pendidikan

Oleh: Dila Alfi Nur Laili

Ilustrasi: Guru sedang Mengajar

Sumber: Freepik

Indonesia adalah salah satu negara yang banyak menghadapi permasalahan yang kurang baik di bidang infrastruktur dan sarana prasarana terutama di dunia pendidikan, entah itu fasilitas yang kurang berkualitas maupun akses internet yang sulit dijangkau. Hal itu menjadi kerisauan yang sering dirasakan oleh tenaga pendidik mengenai permasalahan tersebut. Adanya fasilitas yang tidak mendukung menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi tuntutan pada era globalisasi. Pada era ini, para guru tetap harus mengejar ketertinggalan dan menciptakan inovasi baru dalam menyeimbangkan kurikulum terbaru di tengah keterbatasan yang mereka hadapi. Ditambah lagi gaji para guru dianggap tidak sebanding dengan pengorbanan yang telah mereka lakukan. Menjadi guru mau tidak mau harus memegang prinsip ikhlas mengajar.

Guru akan selalu dituntut untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri sebagai tenaga pendidik yang profesional. Apalagi di era digital ini yang menjadi salah satu tantangan bagi seorang guru agar bisa beradaptasi dengan teknologi yang semakin canggih. Persaingan secara global di dunia pendidikan menuntut para guru untuk bisa meningkatkan kompetensi para murid. Peningkatan profesionalisme guru juga penting dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter. Kemudian, bagaimana jika mereka dihadapkan dengan suatu keterbatasan yang tetap menuntut mereka menjadi seorang profesional?

Perbedaan yang signifikan antara dunia pendidikan di berbagai daerah Indonesia sangatlah nyata. Bahkan, banyak area pelosok di daerah terpencil yang belum terjamah oleh sarana pendidikan yang berkualitas. Keterbatasan akses seperti kurangnya sarana penunjang, fasilitas, serta tempat yang kurang memadai inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru dalam menghadapi tuntutan pendidikan di era ini. Terjadinya ketimpangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta perbedaan kelas-kelas sosial di masyarakat menjadi persoalan di dunia pendidikan Indonesia. Fasilitas pendidikan di perkotaan umumnya lebih baik daripada kualitas pendidikan di daerah pedesaan, keterbatasan inilah yang menjadi faktor pembeda yang memengaruhi pengalaman belajar siswa dan kualitas pendidikan yang diberikan. Tidak hanya itu, kesenjangan teknologi di Indonesia juga masih menjadi masalah yang akan terus menjadi persoalan di dalam dunia pendidikan karena tidak semua siswa maupun tenaga pendidik mampu mengakses informasi dan pembelajaran daring selayaknya pendidikan yang diterapkan di daerah perkotaan.

Dalam menghadapi keterbatasan anggaran, fasilitas, serta kesenjangan teknologi yang terjadi, guru bertindak sebagai penjaga api semangat belajar. Para guru akan selalu menemukan cara efektif atau inovasi baru untuk mencapai gairah dalam mengejar ilmu pengetahuan. Para guru akan selalu menemukan cara agar setiap siswa termotivasi untuk mencapai potensi maksimalnya, serta membantu para siswa mencari potensi yang dimiliki untuk terus dikembangkan. Dalam menghadapi keterbatasan inilah, para guru memberikan pelajaran berharga berupa pentingnya kolaborasi dan kerja sama, menghargai kontribusi individu, dan mencapai tujuan bersama yang mampu untuk membentuk masyarakat yang lebih baik. Pentingnya inovasi dan kreativitas para guru sangat berperan penting dalam mencapai semangat para siswa. Dalam keterbatasan, mereka tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga mengajarkan nilai kemanusiaaan, nilai moral, serta nilai sosial yang mampu membentuk generasi berkarakter dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.

Adanya keterbatasan juga mengajarkan siswa tentang nilai ketahanan dan keberanian dalam menghadapi suatu tantangan. Bagaimana cara menghadapi perubahan pada masa depan, menggali potensi yang unik untuk membuktikan bahwa dalam suatu keterbatasan mereka  mampu untuk menjadi generasi yang siap menghadapi dunia dengan keyakinan dan keberanian. Guru sebagai teladan menunjukkan bagaimana cara menghadapi keterbatasan dengan semangat pantang menyerah. Mereka mengajarkan bagaimana suatu keterbatasan dan kegagalan dalam menghadapi sulitnya akses pendidikan mampu membentuk karakter siswa tangguh pada diri sendiri. Dalam keterbatasan, guru bukan hanya sebagai fasilitator pembelajaran, tetapi juga sebagai tokoh yang menginspirasi dalam membentuk masa depan siswa. Keterbatasan bukanlah suatu penghalang, tetapi justru dapat menjadi pendorong untuk meraih cita-cita yang lebih baik.

Post Author: pers-upn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *