Jajak Pendapat Warga UPNVJT Mengenai Perwajahan Fakultas Kedokteran
Ilustrasi Pendidikan Dokter
Sumber: Canva
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) memberlakukan terobosan anyar dengan membuka fakultas baru yaitu Fakultas Kedokteran. Fakultas yang telah direncanakan pengadaannya dari tahun 2019 ini telah selesai akan persiapannya sebanyak 70%. Berbagai upaya persiapan telah dilakukan oleh UPNVJT dan dinilai siap jalan serta telah dipublikasikan pada masyarakat UPNVJT melalui output dari Humas UPNVJT. Keputusan pengadaan ini telah menuai berbagai reaksi mulai dari mempertanyakan apa-apa saja yang telah disiapkan oleh UPNVJT, kendala-kendala yang dialami, bagaimana respon-respon masyarakat tentang pengadaan fakultas ini, serta pro dan kontranya. Berbagai reaksi tersebut telah terjawab dengan baik oleh upaya-upaya progresif yang dilakukan oleh UPNVJT dan membuktikan bahwa UPNVJT kredibel dalam pengadaan fakultas baru ini.
I Gede Susrama, selaku inisiator pengadaan fakultas ini menyatakan bahwa UPNVJT telah mengantongi dukungan dari rektorat dan lampu hijau dari Kemenkes serta pengadaan ini dijadikan sarana investasi UPNVJT untuk ke depannya. “Seperti yang sudah dijelaskan oleh Pak Rektor dan dijelaskan pada saat presentasi bagian sarana prasarana, kita telah disediakan dana sebesar 33,7 Miliar untuk pendirian fakultas ini tanpa mengesampingkan prodi-prodi yang lain,” pungkas Gede (25/11). UPNVJT melalui upaya-upaya yang dilakukannya dinilai mengetahui apa yang perlu disiapkan untuk pengadaan fakultas baru ini, mulai dari providing tenaga pengajar dan laboran, penyediaan sarana prasarana, kerjasama dengan berbagai rumah sakit, kesiapan perizinan dan anggaran, dan dalam pemilihan hal-hal tersebut UPNVJT memiliki kriterianya sendiri serta menentukan karakteristiknya yaitu fakultas kedokteran yang siap apabila terdapat bencana.
Persiapan yang dinilai matang tersebut sejalan dengan antusiasme masyarakat tenaga pendidik yang mana ikut andil dalam kelancaran pengadaannya fakultas ini, di mana banyaknya para akademisi yang mendaftar untuk menjadi calon dosen yaitu kurang lebih 200 orang yang baru hanya melalui open recruitment yang dipublikasikan oleh Humas UPNVJT melalui akun Instagram UPNVJT. Sistem perekrutan yang diadakan sebenarnya ada 2, yaitu open recruitment dan close recruitment. Pada sistem perekrutan close recruitment pihak UPNVJT telah menjalin MoU dengan beberapa pihak rumah sakit.
Persiapan-persiapan yang dilakukan dengan baik ini tidak lepas dari urgensi pengadaannya yang mana untuk meningkatkan grade UPNVJT dan sebagai upaya perwujudan visi kementerian yang mana menyatakan bahwa negara kita sangat kekurangan dokter. “Seperti tadi yang telah dijelaskan oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, kita masih kekurangan dokter di Indonesia, ada beberapa puskesmas yang ada di Indonesia belum ada dokternya,“ ungkap Gede (25/11). Hal ini menjadikan pengadaan Fakultas Kedokteran ini sangat dibutuhkan pada saat ini di Indonesia. Pengajuan UPNVJT kepada Kementerian Kesehatan dan ditinjau dari fasilitas serta infrastruktur yang dibuat UPNVJT dirasa sudah layak untuk pembangunan Fakultas Kedokteran. Mahasiswa Fakultas Kedokteran UPNVJT nantinya juga diharapkan untuk turut andil dalam membangun atau bina desa guna membantu daerah-daerah terpencil sesuai karakteristik bela negara di UPNVJT.
Bicara mengenai kelayakan, masyarakat UPNVJT memiliki perbedaan standar mengenai hal tersebut. Mochamad Alvian (FH/21) sebagai Mahasiswa berpendapat bahwa ia bangga dan senang akan pengadaan, tetapi area UPNVJT belum mencukupi untuk pengadaan fakultas ini dan ia menilai bahwa pengadaan ini belum siap. “Kalo dari pandanganku, lahan UPNVJT kan tidak seberapa besar atau bisa dibilang sempit jadi kalau mau menambah fakultas barukan otomatis memerlukan lahan yang besar untuk pembangunan gedung dan infrastruktur yang harus dipikirkan matang-matang. Jadi, menurut aku belum terlalu siap karena infrastruktur di fakultas lain pun belum terlalu memadai,” ucap Alvian. Ia juga menambahkan bahwa UPNVJT lebih baik fokus dalam memperbaiki fasilitas-fasilitas yang terlebih dahulu ada.
Berbeda dengan pendapat Alvian, pendapat lain dari Rizky Rizaldy Nugroho (FISIP/21) menganggap bahwa pengadaan ini merupakan suatu kemajuan yang sangat baik dalam menunjang grade UPNVJT sebagai PTN yang baik dan lebih mampu bersaing dalam memajukan produksi para akademisi yang terampil. “Pengadaan ini merupakan suatu bentuk kemajuan dari Jawa Timur tidak hanya di infrastruktur pembangunan saja tapi juga memajukan terkait akademiknya”, ungkap Rizky. Adanya kesamaan pendapat dari dua sumber tersebut yaitu sama-sama menyebutkan bahwa untuk sekarang dampak yang diberikan dari pengadaan ini adalah suara bisingnya pembangunan yang mengganggu pembelajaran dan penutupan akses jalan yang tidak diketahui akan dibuka kembali sampai kapan.
Sesuatu yang baru memang jarang untuk luput dari suatu kekurangan, tetapi mustahil jika yang ada hanya kekurangannya saja. Seperti pengadaan Fakultas Kedokteran ini telah dinilai serius dikerjakan dengan penuh perhitungan mulai dari pemilihan-pemilihannya yang memiliki kriteria, penyiapan anggaran yang telah terselesaikan, perizinan yang tuntas, serta berbagai upaya persiapan telah dilakukan.
Hanya saja, akan sangat disayangkan apabila sebuah langkah progresif pengadaan yang penuh perhitungan ini menjadi suatu perhitungan yang mengorbankan hal lain yang berujung pada pengabaian. Harapan pak Gede selaku inisiator mewakili seluruh jajaran masyarakat UPNVJT dan masyarakat UPNVJT juga menyambut baik bahkan gembira pengadaan ini asalkan tidak merenggut kegembiraan pihak lain. “Harapan saya tentunya kita akan berkontribusi terhadap bidang kedokteran guna membangun bangsa dan juga tentunya dengan diadakannya Fakultas Kedokteran ini harus dapat bersaing dengan Fakultas kedokteran di Universitas ternama dan menaikkan grade UPNVJT di mata nasional,” pungkas Pak Gede. Besar harapan untuk UPNVJT dalam pengadaan fakultas kedokteran ini dikarenakan dampak baiknya akan dirasakan oleh semua sejawat UPNVJT. (ant/mun)