Seluruh Perguruan Tinggi Nasional Turut Hadir di Kampus Bela Negara
Closing ceremony KMI Expo 2022
Sumber: Dokumentasi Pribadi Persma
KMI Expo 2022 merupakan tempat bertemunya mahasiswa Indonesia yang telah dibekali pengetahuan untuk memperkenalkan wirausaha mahasiswa dan membangun jaringan. KMI Expo 2022 diselenggarakan secara rutin setiap tahun oleh Direktorat Belmawa, Ditjen Diktiristek, Kemendikbud-Ristek, dan diikuti wirausaha mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Berlangsung selama empat hari, yaitu 22-25 November 2022, keberadaan kegiatan ini memiliki urgensi sebagai wadah wirausaha muda dari kalangan mahasiswa untuk mengembangkan gagasannya agar dikenal lebih luas oleh masyarakat secara umum.
Pada penyelenggaraan ke-13 tahun ini, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) berkesempatan menjadi tuan rumah acara. Diikuti kurang lebih 290 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, KMI Expo 2022 menjadi buah bibir di kalangan mahasiswa UPNVJT secara khusus dan publik secara umum. Dibuka pada Selasa (22/11), KMI Expo 2022 dipenuhi dengan antusiasme oleh seluruh peserta. Melihat dari kejadian di lapangan, seluruh tim sudah mempersiapkan diri mereka baik dari segi pemaparan produk maupun pengemasan lokasi pameran.
Rektor UPNVJT, Akhmad Fauzi, dalam pembukaan KMI Expo mengatakan bahwa event ini merupakan event ketiga tahun ini dimana UPNVJT menjadi tuan rumah dalam event nasional. “Yang pertama kemarin, kita dipercaya sebagai tuan rumah Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) yang diadakan di bulan Oktober, berikutnya dua minggu lalu menjadi tuan rumah Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) di telaga UPN, dan ketiga hari ini sebagai tuan rumah KMI Expo ke-13,” ungkap Fauzi.
Soegiarto, selaku ketua panitia KMI Expo ke-13 melaporkan pada pembukaan bahwa KMI Expo ini sudah diawali oleh beberapa rangkaian kegiatan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dan Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM), KMI Expo ke-13 ini merupakan puncak dari kedua program tersebut. “Gelaran KMI Expo ke-13 ini adalah event tahunan yang diselenggarakan oleh Belmawa Kemendikbud-Ristek, yang di mana kegiatan ini memberikan wadah terhadap sekelompok wirausaha mahasiswa untuk bisa menunjukkan hasil dari produk terbaiknya, inovasinya, yang mampu membangkitkan ekonomi dari negara Indonesia,” tambahnya.
Rahmad Taufiqih dan Muhammad Rizki Alwi Ardana dengan produk Peyek Kupang DJ asal Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menyatakan bahwa pemberitahuan pengadaan kegiatan yang mendadak menjadi kendala internal bagi tim mereka. Selain itu, mereka menyatakan bahwa waktu luang yang tidak sama menjadi hal yang membutuhkan penyesuaian mereka. Mengenai tujuan keikutsertaan, orientasi mereka berada perihal keberlanjutan produk. ”Kita maunya produk lebih dikenal dan penambahan brand images,” ujar Rizki. Sementara itu, Rahmad mengomentari perihal evaluasi pengadaan kegiatan. “Di dalam stan keadaan suhu terlalu panas dan alokasi ruang terlalu sempit sehingga jika banyak pengunjung berada di satu tempat akan sangat mengganggu jalannya acara,” imbuh Rahmad.
Eka Susilawati asal Universitas Islam Lamongan dengan produk Nori Daun Singkong mengatakan bahwa KMI Expo 2022 ini mampu memperluas segmentasi pasar dari produk yang mereka miliki. Lalu, kegiatan ini menurutnya menghadirkan berbagai manfaat terhadap timnya di masa yang akan datang. “Karena ada pendanaan, menghadirkan pelatihan dari kampus. Kita diajarkan mulai dari packaging yang menarik perhatian khalayak umum, cara promosi yang baik hingga pelatihan mengenai keuangan usaha yang benar,” ujarnya.
Sementara itu, dua mahasiswa perwakilan tuan rumah turut mengutarakan pendapatnya tentang kegiatan ini. Mengenai urgensi dan esensi, Cavin Kleinsteuber Phung dengan produk Pasokku menyatakan bahwa dari KMI Expo untuk menjadi wadah perkenalan dan development bisnis mahasiswa. “Dari beberapa stan yang saya datangi, masih ada yang menggunakan sistem trial and error. Jadi memang masih dibutuhkan banyak riset terkait produk. Mungkin ke depannya perlu diadakan business matching agar produk tidak hanya sekadar diperkenalkan,” imbuhnya. Intan Sri Lestari dari produk yang sama menyayangkan kurangnya sosialisasi dari kampus terkait kegiatan ini. Padahal, menurutnya potensi kewirausahaan dalam diri mahasiswa di lingkungan kampus sangat besar. ”Banyak temanku yang punya bisnis, tetapi malah tidak tau mengenai kegiatan sebagus ini,” tutupnya.
Sebagai penutup, Rizki dan Rahmad berharap ada peningkatan perihal pendanaan agar pengembangan produk lebih jauh dan hasil yang didapatkan menjadi lebih maksimal. Sementara itu, Cavin dan Intan dari perwakilan tuan rumah, berharap agar di kegiatan selanjutnya panitia lebih menaruh perhatian pada titik kebersihan di sekitar lokasi agar tercipta ekosistem yang nyaman dan teratur selamat kegiatan. Sementara itu, Eka mengharapkan keberlanjutan kegiatan ini untuk memberikan motivasi terhadap para mahasiswa agar terus memunculkan sebuah inovasi. (muj/haf)