Sudah Kantongi Izin, UPNVJT Resmi Buka Program Studi Baru Kewirausahaan

Peluang, Animo Masyarakat, dan Rasio Pengusaha Mendasari Pengajuan Prodi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPNVJT

Sumber: Dokumentasi Pribadi Persma

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti) secara resmi memberikan keputusan tentang Izin Pembukaan Program Studi Kewirausahaan untuk Program Sarjana pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT), tertuang dalam nomor 346/E/O/2022. Program studi (prodi) baru yang disahkan melalui keputusan menteri yang ditetapkan pada 24 Mei 2022 ini berada di bawah naungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). 

Syamsul Huda selaku Dekan FEB menuturkan mengenai asal mula lahirnya program studi kewirausahaan. “Dimulai dari rapat yang dipimpin oleh pihak rektor, yakni menginstruksikan para dekan untuk membuat prodi baru. Kemudian, dibuatlah kembali rapat lanjutan dengan lingkup yang lebih kecil yakni rapat oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis,” ungkapnya dalam wawancara secara luring pada Kamis (16/06). Pada rapat tersebut diperoleh keputusan bahwa dari prodi manajemen akan membuka prodi baru yakni kewirausahaan, untuk prodi ekonomi pembangunan akan membuka prodi baru ekonomi syariah, serta untuk prodi akuntansi akan membuka prodi baru D3 perpajakan. Syamsul Huda mengaku bahwa sementara prodi baru kewirausahaan yang mendapat izin untuk dibuka pendaftaran dan kemudian diajukan ke Rapat Senat Universitas dengan banyak perbaikan dan revisi. Syamsul menuturkan peluang dan tingginya animo masyarakat mengenai wirausaha menjadi penilaian dalam pengajuan pembukaan prodi baru KWU hingga akhirnya dapat disetujui oleh petinggi universitas. Perencanaan dari pembukaan prodi baru kewirausahaan sudah direncanakan dari tahun 2019/2020. Namun, pengajuan perizinan Ditjen Dikti ke sekitar 3-4 bulan yang lalu dan tidak langsung disetujui.

Mengenai ketersedian tenaga pengajar serta sarana prasarana dari prodi baru sudah tersedia tiga dosen pengampu di prodi kewirausahaan yang memiliki latar pendidikan yang linier dengan kewirausahan dan kuantitasnya disesuaikan dengan jumlah mahasiswa baru. Apabila dirasa kurang maka ke depannya akan dibuka rekrutmen tenaga pengajar baru. Selain itu, fasilitas dan sarana prasarana mengikuti alur pembelajaran. “Untuk fasilitas dan sarana prasarana mengikuti alur pembelajaran, yakni di semester satu masih MKDU, barulah nanti di semester 2 persiapan sarana prasarana seperti laboratorium akan direalisasikan apabila penerimaan mahasiswa baru telah dimulai,” jelasnya. Kurikulum yang diterapkan pada perkuliahan prodi kewirausahaan sama dengan prodi lain yang berada di FEB serta mengacu pada tujuan utama untuk melahirkan lulusan wirausahawan profesional. Berbeda dengan prodi baru sebelumnya, yaitu pariwisata dan teknik mesin yang meliputi jalur penerimaan SBMPTN, prodi kewirausahaan hanya ada pada jalur mandiri tahun pelajaran 2022-2023. “Surat Izin Operasional Prodi KWU baru diberikan oleh rektor tanggal 1 Juni 2022 dengan isi bahwa dapat menindak lanjuti pembukaan prodi kewirausahaan di jalur mandiri dengan kuota 80 mahasiswa untuk 2 kelas. Selain itu pula, hanya dibuka jalur mandiri sedangkan SNMPTN dan juga SBMPTN sudah lewat, dan Surat Izin Operasional baru dirilis,” tuturnya. Syamsul mengungkapkan masih belum tahu mengenai rencana penambahan kuota penerimaan mahasiswa prodi kewirausahaan. Hal tersebut bergantung pada pendaftar, rasio antara dosen dengan mahasiswa, animo dari masyarakat, dan fasilitas sarana prasarana yang tersedia di UPNVJT.

Egan Avanza selaku dosen kewirausahaan mengemukakan pendapatnya, “Salah satu alasan diajukannya kewirausahaan sebagai program studi baru yaitu karena di Indonesia persentase jumlah wirausaha hanya 3,7% dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 8%. Sedangkan salah satu indikator negara maju adalah tingginya rasio pebisnis atau pengusaha. Itu menjadikan sebuah peluang untuk kita mencetak lulusan-lulusan wirausahawan yang memegang nilai-nilai bela negara agar dapat membantu perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan di negara Indonesia serta banyak hal lainnya,” pungkasnya.

Pada saat ini,  kewirausahaan hanya sebagai mata kuliah umum yang dapat diampu oleh seluruh mahasiswa dari berbagai macam fakultas dengan bobot 3 SKS. Kewirausahaan dikhususkan sebagai program studi karena dengan kewirausahaan para mahasiswa secara otomatis akan mendapatkan ilmu-ilmu dasar yang nantinya dapat menciptakan bisnis mereka sendiri. Dengan adanya program studi ini, mahasiswa memiliki mata kuliah khusus yang dapat mempraktikkan yang sudah mereka pelajari dan tidak dalam beberapa jam tatap muka saja, tetapi dalam waktu yang cukup panjang. 

Kurikulum seluruh semester juga sudah terbentuk dengan membandingkan kurikulum dari beberapa kampus atau program studi kewirausahaan yang ada di Indonesia. Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum juga akan dilakukan dengan melihat perkembangan program studi ini. Tenaga pendidik juga akan melakukan studi banding ke beberapa universitas yang memiliki program studi kewirausahaan yang telah sukses.

Harapannya, para mahasiswa lulusan program studi kewirausahaan ini mampu mengangkat potensi kearifan lokal, karena Indonesia sangat kaya akan alam, budaya dan lain sebagainya. Hal tersebut diperlukan karena dapat menjadi nilai tambah bagi sebuah bisnis yang dapat memanfaatkan kearifan lokal dan potensi budayanya. Dengan dibukanya program studi kewirausahaan ini, akan semakin banyak start-up (perusahaan rintisan) yang didirikan dan menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang kompeten dalam bidangnya. Tenaga  pendidik yang termasuk dalam program studi kewirausahaan juga dapat memberikan kontribusi besar terhadap masyarakat sekitar bahkan pada bangsa dan juga negara. (ark/sal)

Post Author: pers-upn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *