Dari Aku, untuk Kamu

Oleh : Alfiya Damayanti

Sumber : pinterest

 

Hal paling sulit dilakukan adalah mencintai diri sendiri. Semua orang paham arti kalimat itu, iya terdengar cukup menyedihkan. Tidak jarang setiap orang lebih mementingkan orang lain dibandingkan dirinya sendiri, termasuk dalam meraih rasa bahagia. Terdengar konyol tapi memang itu faktanya.

Bukankah seharunya sebelum membahagiakan orang lain kita harus mendahulukan diri kita sendiri? Memang benar adanya, tetapi beberapa orang beranggapan hal itu terdengar egois. Jika kamu juga beranggapan demikian, coba kamu pahami bahwa ketika gelas berlubang yang kamu isi penuh dengan air yang terjadi justru air tersebut akan habis. Sama halnya ketika kamu memberi rasa bahagia terhadap orang lain, tetapi kamu sedang dalam kondisi terpuruk apakah rasa bahagiamu akan tersampaikan dengan baik? Meskipun kamu beranggapan kamu ahli dalam hal berpura-pura, tentunya akan berbeda situasinya.

Coba tutup matamu dan tanyakan pada dirimu sendiri, apa selama ini kamu sudah membahagiakan dirimu? Atau justru malah kamu yang menjadi egois untuk dirimu sendiri? Rasa bahagia dapat muncul dengan berbagai cara, melalui hal-hal kecil kita dapat merasa bahagia. Misalnya memakan ice cream sembari mendengarkan musik di taman atau kegiatan yang kamu suka. Tidak apa-apa untuk menjadi egois sesekali, itu tidak akan membuatmu menjadi manusia jahat. Kamu hanya perlu merasa bahagia terlebih dahulu, sisanya biarkan rasa bahagia yang menuntunmu nantinya.

Teman, kamu harus tahu bahwa kamu hanya manusia biasa. Kamu juga bisa terluka nantinya, kamu tidak bisa setiap saat membahagiakan orang lain. Katakan ‘tidak’ jika memang diperlukan, tidak perlu merasa tidak enak jika nantinya justru kamu sendiri yang menjadi korban. Sekali lagi, tidak apa-apa untuk egois. Sering senang ya, meskipun terkadang dunia suka sekali mengajakmu bercanda.

Post Author: pers-upn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *