Mulai dari Pendirian Tenda Posko hingga Pendataan Bantuan Logistik
Foto salah satu kegiatan pendataan logistik di posko pengungsian
Sumber: Dokumen Narasumber
Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (14/12) menggugah rasa kemanusiaan warga Universitas Pembangunan Nasional Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT). Beberapa Organisasi Mahasiswa (Ormawa) melakukan galang dana demi membantu korban terdampak erupsi Gunung Semeru. UPNVJT pun menggalangkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Semeru yang dilaksanakan pada 20 Desember 2020 hingga 20 Januari 2022 di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro. Kegiatan ini melibatkan sekitar 50 mahasiswa dari UPNVJT dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Jumlah ini akan bertambah di bulan Januari yakni sebanyak kurang lebih 250 mahasiswa dari Universitas Jember dan 30 mahasiswa dari Universitas Airlangga. Kegiatan ini menurut Mokhamad Riswan, Ketua Pelaksana KKN Semeru merupakan lanjutan dari kegiatan kolaborasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM kampus) se-Jawa Timur yang sempat tertunda dari 2019 dikarenakan pandemi. Kegiatan ini pun dilandasi oleh rasa kemanusiaan, di mana banyak korban erupsi Gunung Semeru yang membutuhkan bantuan.
Pendaftaran kegiatan ini semula dibuka khusus untuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tertentu seperti Mahapala, Pramuka dan Menwa. Namun, hingga mendekati penutupan pendaftaran peserta kuota yang diperlukan belum terpenuhi sehingga pihak kampus membuka peluang bagi mahasiswa dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa) lain untuk memenuhi kuota tersebut. Erlangga Wahyu Prasetyo (FISIP/19), salah satu peserta KKN Semeru ini menjelaskan, sebelum kegiatan berlangsung, peserta KKN telah diberikan pembekalan oleh pihak kampus serta pembagian wilayah bersama Perguruan Tinggi lainnya. “Meskipun kegiatannya berupa relawan kemanusiaan, tetapi temanya masih berupa KKN jadi masih ada unsur akademik yang diberikan kepada masyarakat seperti modul-modul, program untuk pemulihan, pembentukan tenda pendidikan hingga diberikan juga arahan bagaimana untuk pendataan warga dan logistik untuk mempermudah pelaporan,” ujarnya saat diwawancarai secara daring melalui Google Meet (30/12).
Kegiatan yang dilakukan selama KKN kolaborasi ini banyak dan bersifat dinamis. Contoh kegiatannya seperti membangun tenda-tenda posko sosial untuk trauma healing, pembangunan posko pendidikan, ngaji bareng, dan beberapa kegiatan lainnya. Selain itu, mahasiswa yang sebagai relawan juga membantu memberikan ilmunya untuk mempermudah dalam pendataan di posko data base yaitu mendata keluar masuknya barang logistik serta pendataan warga yang terdampak di setiap desanya. Adapun kendala yang dirasakan oleh peserta KKN yaitu terkendalanya akses kendaraan menuju posko karena kurangnya kendaraan bermotor maupun kendaraan lainnya. Namun, lambat laun peserta KKN mulai terbiasa dan menikmati hal tersebut. Selain akses kendaraan, peserta KKN juga sempat terkendala mendapatkan sinyal untuk kegiatan perkuliahan yang berada di tengah menjalankan pekan Ujian Akhir Semester (UAS) dan tugas-tugas akhir semester.
Indriyani Maya Masita (FISIP/19) mengungkapkan jika dalam kegiatan ini, Indri banyak mengembangkan skill pribadi dan empati kepada masyarakat. Indri pun mengungkapkan jika peserta sangat antusias dan senang mengikuti KKN Semeru ini. Rangkaian kegiatan yang paling disenangi Indri dalam KKN Semeru ini adalah membantu proses pendidikan anak SD dan SMP di posko. Tidak hanya mahasiswa yang turut senang dengan adanya program ini, respon warga pun juga menyambut kegiatan ini dengan hangat dan senang karena sebelumnya tenaga relawan masih cukup sedikit untuk membantu di lapangan. Logistik yang terpenuhi oleh bantuan dari seluruh elemen masyarakat juga telah membantu bagi mereka terbagi merata kepada masyarakat yang terdampak.
Kinanti Resmi Hayati, salah seorang dosen Sastra Inggris di UPNVJT sangat mengapresiasi program KKN Semeru. Menurutnya, ini merupakan suatu program yang sangat luar biasa sekali dalam meningkatkan rasa solidaritas atas sesama saudara yg sedang terkena musibah. Apalagi, menurut Kinanti ada beberapa tenaga pendidik yang andil dalam kegiatan ini. Kinanti berharap dengan adanya program ini dapat semakin membangkitkan rasa solidaritas mahasiswa terhadap fenomena atau isu sosial yg sedang terjadi di masyarakat. Serta memberikan dampak positif baik bagi masyarakat yang terbantu ataupun bagi mahasiswa sendiri. (nel)