Prodi Sains Data UPNVJT Ajak Mahasiswanya Turut Andil dalam Ketahanan UMKM
Sesi Tanya Jawab oleh Dua Pembicara Kunci pada Seminar Nasional Sains Data Belanegara, Rabu (1/9) di Fave Hotel Rungkut, Surabaya. Sumber: Dokumen Pribadi Persma
Baru berjalan satu tahun, program studi (prodi) Sains Data Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) telah berhasil menyelenggarakan Seminar Nasional Sains Data Bela Negara (SENADA) yang pertama pada Rabu (1/9). Seminar nasional yang bertemakan Peran Sains Data dalam Membantu Ketahanan dan Pemulihan UMKM di Masa Pandemi merupakan jawaban bagi para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bangkit dari keterpurukan. Selain itu, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FIK), khususnya Prodi Sains Data, juga diharapkan dapat berperan dalam membantu pertumbuhan kembali UMKM. Acara dilaksanakan dengan perpaduan luring di Fave Hotel Rungkut, Surabaya dan daring menggunakan Zoom Meeting. Peserta luring dihadiri oleh jajaran pimpinan dan civitas akademik FIK serta dua pembicara kunci, Wahyudi Agustiono dan Aryo Nugroho.
Menurut Koordinator Prodi Sains Data, I Gede Susrama, acara ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap UMKM. UMKM yang kondisinya sedang tidak stabil diharapkan mampu bekerja sama dengan dunia sains data untuk membangkitkan produktivitasnya. “Kita tahu sendiri di masa pandemi ini UMKM mengalami berbagai permasalahan. Hal ini mampu menjadi ancaman bagi perekonomian nasional. UMKM sebagai penggerak ekonomi domestik dan penyerap tenaga kerja saat ini tengah menghadapi penurunan produktivitas dan profit secara signifikan. Untuk itulah diperlukan solusi mitigasi dan pemulihan untuk membangkitkan kembali kondisi ini, salah satunya dengan mendorong platform digital (online) untuk memperluas kemitraan,” ujarnya saat sesi sambutan. Ia juga menambahkan adanya seminar ini dapat menjadi pencerahan untuk mahasiswa supaya terlibat dalam penelitian, pembelajaran, dan aplikasi Sains Data dalam kehidupan.
Kartika Maulida selaku Ketua Panitia menjelaskan bahwa acara ini tidak hanya untuk memublikasikan judul dari pemakalah, melainkan juga untuk diskusi bersama pembicara, presentasi oleh pemakalah, serta sesi diskusi paralel. Judul yang telah dipresentasikan oleh pemakalah nantinya akan diterbitkan dalam Prosiding (kumpulan dari paper akademis yang dipublikasikan dalam suatu acara seminar akademis-Red). Pemakalah sendiri berasal dari berbagai universitas. “Jumlah pemapar judul yang berasal dari umum ada 14 orang. Sedangkan pesertanya ada 300, bahkan tadi juga tembus 304 orang. Nantinya output yang dihasilkan ya sebuah paper tadi. Setelah seminar nasional ini dilakukan akan masuk dalam penerbitan Prosiding,” jelas Kartika. Menurutnya, judul-judul yang didaftarkan dalam seminar nasional ini cukup inovatif dengan membawa permasalahan yang ada saat ini. UMKM sebagai penggerak utamanya ditambah peran sains data dan bela negara rupanya mampu dipadupadankan, bahkan dapat dijadikan penelitian. “Ini bagus sih, bisa jadi inovasi juga. Tak hanya dari peserta saja, tetapi mahasiswa juga bisa meniru inovasi dan variatifnya untuk dijadikan penelitian kedepannya,” tambahnya. Husain (FIK/19) juga mendukung variasi-variasi ide dalam judul penelitian tersebut. Menurutnya, topik yang dibahas membuatnya lebih mengenal tentang peran Sains Data dalam kehidupan. Apalagi ia terhitung baru dalam prodinya. Selain itu, diskusi bersama pembicara juga menjadikannya mendapat ilmu baru yang dapat digunakan dalam jurusannya.
Gabungan ketiga topik bahasan antara sains data, bela negara, dan UMKM yang dinilai berjauhan rupanya menjadi daya tarik tersendiri bagi narasumber maupun peserta. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan peserta kepada para narasumber. “Saya senang ketika banyak pertanyaan yang mengarah ke substansi bahasan yang dibicarakan tadi. Nah, itu menunjukkan respon peserta baik juga menarik. Jadi ada feedback atau di-follow up peserta dengan pertanyaan tadi,” ungkap Wahyudi Agustiono selaku pembicara kunci dan sekaligus sebagai Master Mentor SIGAP UMKM. Selain Wahyudi, Aryo Nugroho juga mengaku senang menjadi pembicara seminar nasional kali ini. Aryo juga berpesan, “Kita tidak boleh berhenti hanya karena pandemi. Kita harus tetap upgrade apa yang kita punya. Karena nanti setelah pandemi berakhir, kalau kita kerjaannya hanya tiduran di rumah, nantinya orang lain akan lebih dahulu maju daripada kita.” (deb/apt)