Diadakan di Tengah PPKM Level 4, Wisuda Periode III UPNVJT Full Daring

Wisudawan Siapkan Diri dan Mental ke Depannya

 

Pembukaan Wisuda Sarjana ke-82 dan Pascasarjana ke-44 Periode III pada Selasa (27/7). Sumber: Youtube UPN Veteran Jawa Timur Official

       Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) kembali menggelar acara Wisuda Sarjana ke-82 dan Pascasarjana ke-44 Periode III Tahun Ajaran 2020/2021 secara daring. Wisuda yang dilaksanakan di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masayarakat (PPKM) Level 4 ini tetap menghadirkan suasana wisuda yang khidmat. Rapat Senat Terbuka UPNVJT perihal Wisuda Sarjana dan Pascasarjana usai dilaksanakan pada Selasa kemarin (27/7) bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) Giri Loka untuk beberapa jajaran civitas akademik. 

     Pihak UPNVJT dalam periode ini berhasil mewisuda sebanyak 670 wisudawan yang terdiri dari 652 wisudawan program Sarjana (S1) dan 18 wisudawan Magister (S2). Tak sedikit pula wisudawan yang mendapat predikat cumlaude atau ‘dengan pujian’. Program Sarjana mampu mencetak sebanyak sembilan belas wisudawan terbaik dengan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3.82. Sedangkan program Magister atau Pascasarjana mencetak empat wisudawan terbaik dengan nilai rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.9.

      Wisudawan yang mengikuti serangkaian prosesi wisuda tidak diperkenankan untuk hadir secara langsung ke GSG Giri Loka UPNVJT mengingat penyebaran virus COVID-19 yang semakin meluas. Selain itu per tanggal 26 Juli lalu, pemerintah juga menerapkan PPKM Level 4. Meskipun dilakukan secara daring melalui media Zoom Meeting dan live streaming Youtube, minat dan antusias para wisudawan terbilang cukup tinggi. Wisuda tahun ini mampu terlaksana dengan baik dan khidmat mengingat ini merupakan tahun kedua dilaksanakannya wisuda secara daring. Pihak kampus juga sudah melakukan beberapa evaluasi pada yang sebelumnya, sehingga persiapan untuk tahun ini sudah sangat matang.

       “Mekanisme wisuda tahun ini dilakukan dengan media Zoom Meeting, tidak seperti tahun sebelumnya yang menggunakan sistem blended, kali ini hanya pihak kampus saja yang hadir secara offline yakni Rektor, Dekan, dan semua staf yang bertugas. Untuk Rektor dan Dekan sebenarnya berada dalam ruangannya masing-masing, sehingga tidak terjadi kerumunan. Nantinya ketika nama wisudawan dipanggil, foto wisudawan akan muncul berdampingan dengan Rektor dan Dekan Fakultas masing-masing. Pemindahan tali toga dilakukan oleh orang tua atau wali murid dari wisudawan itu sendiri” jelas Nora Agustien selaku Dekan Fakultas Pertanian (FP). ”Untuk perlengkapan wisudawan sendiri dirasa tidak ada hambatan karena pada waktu wisuda semua wisudawan menggunakan toga yang sudah dikirim satu bulan sebelumnya untuk menghindari adanya kesalahan pengiriman”, tambahnya. 

       Wisuda tepat dimulai pukul 08.00 WIB oleh Rektor UPNVJT, Akhmad Fauzi, yang memberikan amanat serta ucapan selamat kepada para wisudawan. Ia berharap agar wisudawan terus mengembangkan ilmu yang didapatkannya selama di kampus, mengamalkannya untuk membantu masyarakat, bangsa dan negara. Acara langsung dilanjutkan dengan pemanggilan wisudawan tiap program studinya yang diiringi pemindahan tali toga. Prosesi pemindahan tali toga dari kiri ke kanan ini melambangkan pengesahan kelulusan bagi wisudawan. Walaupun tidak dilakukan oleh Rektor UPNVJT, prosesi ini tetap dilaksanakan dengan diwakilkan oleh wali murid wisudawan. Acara ditutup dengan pidato penyampaian kesan dan pesan dari wisudawan program Sarjana terbaik UPNVJT, Khusnul Prasetyo (FISIP/17). “Saya ucapkan Happy Graduation untuk teman-teman yang diwisuda periode ini. Saya tahu teman-teman ini luar biasa sekali. Lulus di tengah pandemi pasti berat, pasti dinamikanya juga luar biasa. Saya acungi jempol, teman-teman luar biasa bisa menuntaskan skripsinya dengan baik”.

     Sebagai wisudawan yang berhasil lulus tentunya merasa senang telah meraih kelulusannya. Untuk meraihnya pun diperlukan usaha dan kerja keras yang maksimal, serta selalu ingat tujuan awal yang ingin dicapai. Seperti Khusnul yang merasa senang dan bangga menjadi wisudawan terbaik di jurusannya meskipun wisuda kali ini diadakan dengan segala keterbatasan, yakni full daring. Selain itu, ia juga menitipkan pesan untuk mahasiswa UPNVJT. “Berikan persembahan yang terbaik bagi perjalanan hidup kalian. Jika kalian merasa passion dengan jurusan kalian, tekuni sampai ahli, arahkan kegiatan-kegiatan selama di kampus untuk mengejar karir yang sesuai dengan jurusan yang kalian tempuh saat ini,” ujarnya. Dalam mencapai keberhasilannya, Khusnul juga melakukan usaha dengan cara memaksimalkan belajar agar mendapatkan hasil terbaik saat UTS, UAS maupun nilai tugas sehingga berimplikasi pada IPK. Tak hanya Khusnul, Sella Febrianti (FT/17), sebagai wisudawan terbaik juga mengungkapkan bahwa dirinya senang dan bangga atas pencapaiannya berhasil menjadi wisudawan terbaik di jurusannya. Ia juga mengatakan bahwa hasil yang dicapai ini berkat doa orang tua dan jasa Bapak/Ibu dosen yang mengajar mata kuliah di jurusannya. “Hasil yang baik tidak akan tercapai tanpa adanya kerja keras serta doa dari dari kedua orang tua saya. Tentunya yang tidak akan pernah saya lupakan adalah jasa Bapak/Ibu Dosen Teknik Industri, terima kasih banyak telah membimbing dan memberikan ilmu-ilmunya kepada saya”, ujar Sella.

      Dika Prasetyo (FT/17) mengungkapkan apa saja persiapan yang dibutuhkan selama acara berlangsung.”Untuk persiapannya saya hanya menyiapkan barang-barang pokok saja seperti laptop, koneksi, baju atasan putih, dan seperangkat toga yang diperoleh dari UPN” ujarnya. Hal serupa juga diutarakan Diah Ayu (FH/17) yang hanya menyiapkan barang-barang pokok, mengingat wisuda yang dilakukan secara daring. Menurutnya, wisuda secara daring menjadi lebih simple. Diah sebagai wisudawati tidak perlu sangat mempersiapkan dengan baik dandanannya selama wisuda. “Vibes wisudanya memang kurang, tapi mau bagaimana lagi, suka tidak suka ya harus dijalani. Online ini jadi lebih simple, misal untuk cewek tidak perlu ‘well prepared’ atau full dandan dan tentunya (tidak perlu) panas-panasan gitu”. Diah juga berpesan, “Pandemi ini memang mengajarkan jarak dan batas, tetapi jangan sampai menghalangi kita untuk terus maju. Jangan sampai bikin kita menunda segala hal karena waktu tidak akan terganti. Perbanyak ikut internship dan organisasi untuk mengasah skill, terutama saat kita kerja maupun lanjut kuliah lagi. Stay safe & healthy!”. Selain itu, bagi Ainin Azhari (FEB/17) tak hanya perlengkapan saja yang perlu dipersiapkan, tetapi juga mental untuk ke depannya. ”Saya mempersiapkan diri dan mental karena akan resmi menjadi alumni UPNVJT yang akan mengetahui seberapa hebat dunia yang sesungguhnya, karena lulus adalah langkah awal untuk menjadi manusia sesungguhnya”, ujarnya.

       Bangkit Adil (FP/17) sebagai wisudawan terbaik memberikan tips agar bisa menyandang gelar Cumlaude. “Pertama, harus direncanakan sejak awal masuk kuliah sudah mempunyai target IPK dan itu harus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Cara yang dilakukan tentunya belajar setiap hari baik ada tugas maupun tidak. Kedua, konsisten. Hal tersulit yang dilakukan terlebih jika ikut aktif dalam organisasi. Jadi kita harus bisa mengatur jadwal dan ingat pada tujuan awal ketika sedang merasa terpuruk. Ketiga, sebisa mungkin kita dikenal oleh dosen, hal itu sangat membantu, seperti saat ada lomba atau acara akan sering dilibatkan dan sering kali mendapatkan keuntungan dari hal tersebut. Terakhir dan sebagai yang paling penting, jangan lupa berdoa!” 

       Selain dari para wisudawan, Gendut Sukarno, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), ikut memberikan komentar. “Saya berharap para wisudawan bisa menjaga almamater. Maksudnya ketika seseorang bergelar Sarjana mereka harus bisa menjaga attitude sebagai seorang Sarjana dan lulus itu bukan akhir dari studi. Lulus merupakan awal dari pada tahapan yang dalam bermasyarakat. Belajar tidak berhenti pada perkuliahan, namun belajar juga didapat dari bermasyarakat, seperti belajar menghadapi tantangan. Selain itu tidak hanya mengandalkan gelar Sarjana, tetapi harus dibekali dengan softskill dan attitude”. Ia juga menambahkan bahwa mencari kerja tidak harus melamar, mencari kerja tidak harus Pegawai Negeri Sipil (PNS), akan lebih bagus apabila bisa menciptakan lapangan pekerjaan apalagi dunia online memiliki peluang usaha yang sangat menjanjikan sehingga harus pintar dalam beradaptasi dalam dunia yang semakin canggih. (akb/elv/alf)

Post Author: pers-upn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *