Polemik Kebijakan KKN Tematik Bela Negara Tahun 2021 di UPNVJT

Pelaksanaan secara Daring Dipilih sebagai Alternatif di Tengah Situasi Pandemi yang Belum Usai

Upacara pemberangkatan mahasiswa KKN yang dilaksanakan secara daring (sumber: upnjatim.ac.id)

       Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Bela Negara tahun 2021 bagi mahasiswa angkatan 2018 di Universitas Pembangunan Nasional  “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) kembali dilaksanakan secara daring. Tujuan utama pelaksanaan KKN Tematik Bela Negara ini agar UPNVJT dapat lebih berperan dalam menangani dampak Covid-19, terutama pada pengembangan potensi pariwisata lokal dan penguatan ekonomi kreatif. KKN rencananya akan dilaksanakan selama satu bulan. Namun, program KKN tahun ini nyatanya tak lepas dari beberapa permasalahan. Salah satunya adalah meskipun ditekankan untuk melakukan KKN secara daring, tapi masih ada mahasiswa yang terjun ke lapangan untuk beberapa kepentingan. Sebagian orang menganggap aneh hal ini dan menimbulkan tanda tanya. Lantas, bagaimana sebenarnya kebijakan UPNVJT mengenai KKN tahun 2021?

    Secara singkat, dalam pelaksanaanya mahasiswa terbagi dalam kelompok yang masing-masing berjumlah dua puluh hingga tiga puluh lima orang dari berbagai program studi (prodi). AS (FIK/18) mengungkapkan jika dalam kelompoknya kegiatan survei dilakukan langsung oleh perwakilan kelompok dengan tetap mematuhi protokol kesehatan serta atas izin dari aparat setempat. “Dari kelompok saya sendiri melaksanakan survey secara langsung sesuai arahan dari DPL dan LPPM selaku pihak kampus dengan membatasi hanya perwakilan saja yang ikut yaitu sekitar tiga orang, dan juga dari mahasiswa diwajibkan dalam keadaan sehat dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.” Dalam sistem kerjanya, mahasiswa melakukan koordinasi dengan kelurahan setempat melalui WhatsApp untuk berdiskusi dan menginformasikan perkembangan kegiatan. Menurut penjelasan dari Diana Hertati, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), sebagian kegiatan juga ada yang dilaksanakan secara luring oleh beberapa mahasiswa dengan memantau secara ketat pemberlakuan protokol kesehatan. “Ada beberapa kegiatan yang tidak dapat dilakukan secara daring karena mengingat dari masyarakat desa tidak bisa menggunakan dan membuka media online atau sosmed dalam pelaksanaan kegiatan ini dan ini diperlukan adanya interaksi langsung dengan mahasiswa,” ujarnya saat diwawancarai melalui telepon via WhatsApp (16/07). 

       Meskipun dilaksanakan secara daring, mahasiswa tidak kehilangan ide dalam kontribusi pembentukan program KKN ini. Banyak program yang dibuat dengan bekal ilmu yang dimiliki mahasiswa sesuai prodi mereka, seperti promosi ekonomi kreatif desa melalui media sosial, webinar pendidikan, website data masyarakat desa, dan sebagainya. Hal ini disambut baik oleh seluruh pihak, baik dari dosen maupun mahasiswa. Pihak UPNVJT sendiri sejauh ini mendukung upaya pelaksanaan KKN daring dengan memberi fasilitas akses Zoom Meeting pada tiap kelompok. “Terakhir saya mendapatkan informasi bahwa LPPM juga menyediakan akses Zoom Meeting 2 – 3 jam bagi tiap kelompok apabila ingin mengadakan pertemuan virtual dengan warga,” ungkap Anaziah (FISIP/18) pada wawancara daring (13/07).

       Menanggapi rumor seorang mahasiswa yang terpapar Covid-19 akibat pelaksanaan kegiatan luring selama KKN, pihak LPPM turun tangan menanggapinya. Setelah dikonfirmasi dan ditindaklanjuti oleh LPPM, berita tersebut tidak benar adanya. Penularannya tersebut bukan disebabkan karena pelaksanaan KKN. “Insyaallah kegiatan KKN ini aman-aman saja karena semua pelaksanaanya daring. Mengingat fenomena di lapangan yang kondisi saat ini PPKM sangat ketat. Jika ada kasus atau insiden seperti itu bukan berarti tidak semua kelompok atau mahasiswa seperti itu,” ujar Diana. 

      Kegiatan KKN yang seharusnya dilaksanakan secara luring terpaksa batal karena melihat kondisi saat ini yang tidak memungkinkan sehingga kembali dilakukan secara daring. Hal ini menuntut mahasiswa untuk lebih mengembangkan daya kreativitas dan ide-idenya agar dapat membantu masyarakat terutama di situasi pandemi seperti ini. “Harapannya semoga di tahun depan KKN berjalan dengan lancar dan jangkauan yang diajak kerja sama lebih luas lagi, tidak hanya di Jawa Timur saja, mungkin bisa di luar pulau (seperti) di daerah-daerah yang tertinggal,” ungkap Silma (FISIP/18) yang diwawancarai melalui WhatsApp untuk harapannya pada pelaksanaan KKN mendatang di UPNVJT (13/07). (sal/slv/nel)

Post Author: pers-upn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *