Suatu Inovasi Gerakan Pembekalan Diri sebagai Esensi Bela Negara
Kegiatan Launching Latsarmil Komponen Cadangan Melalui Media Zoom dan Youtube, Jum’at (23/04) (Sumber: Screenshoot Zoom Meeting oleh UK Persma UPNVJT)
Tiga rektor UPN yakni UPN “Veteran” (UPN “Veteran’’ Jawa Timur (UPNVJT), UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), dan UPN “Veteran” Jakarta (UPNVJ)) melakukan launching Latsarmil Komponen Cadangan (Komcad) bersama Dirjen Pothan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI (Dirjen Pothan Kemhan), Dadang Hendrayudha, dan Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikti), Prof. Ir. Nizam, M.Sc. DIC. Ph.D. Acara ini bertempat di Auditorium Widya Mwat Yasa lantai 6 Gedung Kuliah Bersama UPNVJT dan disiarkan secara langsung melalui Zoom dan Youtube pukul 14.30-16.50 WIB. Beberapa kampus lain seperti Universitas Surabaya, Universitas Merdeka Surabaya, Universitas Hang Tuah, dan beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta lainnya turut hadir mengikuti jalannya acara. Selain itu acara ini pun dihadiri oleh beberapa UKM, seperti UKM Pramuka, Resimen Mahasiswa (Menwa), dan Mahasiswa Pecinta Alam (Mahapala).
Acara dibuka dengan penampilan tarian Sparkling Surabaya oleh UKM Adhi Krida Giri. Sambutan pertama diberikan Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi selaku rektor UPNVJT. Dalam sambutannya, ia berharap kolaborasi kegiatan pembelajaran yang selama ini ketiga UPN “Veteran” telah lakukan diharapkan dapat disinergikan dalam program Latihan Dasar Kemiliteran (Latsarmil) Komcad yang telah diasosiasikan oleh Kementerian Pertahanan. Dadang Hendrayudha ikut menyampaikan bahwa Latsarmil dilatarbelakangi oleh beberapa ancaman yang timbul setelah kemerdekaan yang semakin berkembang, sehingga membutuhkan potensi pertahanan. Sedangkan potensi pertahanan utama TNI masih minim. Oleh karena itu, negara memerlukan semangat bela negara dari seluruh komponen rakyat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Komcad dibentuk dengan harapan dapat melengkapi komponen utama. Dadang pun menambahkan Komcad bukanlah kewajiban, melainkan tindakan sukarela. “Menjadi Komcad bukanlah wajib, tetapi sukarela. Nanti apabila telah mendaftar kemudian lulus dan memenuhi syarat, barulah wajib untuk mengikuti militer dasar.”
Selain itu, Nizam, selaku Dirjen Dikti, ikut angkat bicara mengenai program ini. Beliau menyampaikan mengenai esensi bela negara, salah satunya program kampus merdeka yang nantinya diwujudkan melalui Latsarmil ini. Mengenai materi inti, Rektor UPNVY, Dr. M. Irhas Effendi, MS., memaparkan komponen cadangan dengan mempertemukan dua payung hukum sebagai pilar merdeka belajar. Melalui pembentukan komponen cadangan ini diharapkan mahasiswa memiliki pembekalan diri terhadap nilai bela negara.
Seleksi khusus Latsarmil nantinya akan dibuka semester 3-7 dengan kuota sebanyak-banyaknya. Ketiga UPN “Veteran” mempersiapkannya dengan menguatkan sosialisasi dan kesepakatan aturan dengan akademik. Program ini ditargetkan akan menyeleksi para anggotanya pada bulan Juni dan akan dilantik pada bulan Juli, sehingga bulan Oktober sudah bisa berbaris.
Beberapa mahasiswa yang hadir memberikan tanggapan terhadap launching Komcad ini. Addini Fitrah (FH/20), anggota Menwa 806 Latsar LXXIV, mengatakan jika kegiatan launching ini cukup menarik dengan dibuka oleh tarian tradisional dari Surabaya. Menurut Addini, bentuk perwujudan dari Sistem Pertahanan dan Keamanan yang ada dalam lingkup UPN “Veteran” saat ini yaitu Menwa.Ken Aditya (FP/19) mengaku tertarik untuk mengikuti program Latsarmil kedepannya. “Latsarmil ini bisa meningkatkan rasa cinta tanah air dan bela negara bagi seseorang, mengingat sekarang ini banyak sekali pengaruh-pengaruh dari luar yang dapat mengancam keutuhan bangsa”, pungkasnya.
Selain Addini dan Ken, Hilmy Mufid (FT/19), anggota Latsar LXXIII juga ikut menanggapi. “Komcad ini apabila memang sudah terealisasi seperti itu, cukup dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis dan pelaksanaan yang telah disepakati. Pelaksanaannya juga harus diawasi. Jangan sampai salah satu unsur pertahanan ini (komcad) menjadi alat politik salah satu pihak, karena jika sudah begitu akan berakhir fatal.” Menurut Yumna Ellisa (FH/20), nantinya walaupun komponen cadangan ini telah terbentuk, komponen utama juga harus diperbaiki lagi terutama terkait tugas pokok kerjanya. Mengingat program ini bukanlah hal yang wajib, generasi millenial juga tidak sepenuhnya bergabung dalam komponen cadangan ini. Masih banyak cara yang dapat dilakukan oleh kaum muda dalam menumbuhkan rasa nasionalisme maupun patriotisme kedepannya.(apt)