Adu Gagasan, Paslon Saling Menyanggah
Debat Kedua Pasangan Capres-Cawapres BEM REMA UPNVJT yang disiarkan dalam Live YouTube (13/4)(sumber:YouTube KPU REMA UPN “Veteran” Jawa Timur)
Minggu (13/4) pukul 14.30 WIB Komisi Pemilihan Umum (KPU) REMA BEM Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) menyelenggarakan debat pasangan calon (paslon) presiden serta wakil presiden BEM UPNVJT periode 2021-2022. Penyelenggaraan debat dilakukan secara semi luring dan daring melalui aplikasi zoom yang dihadiri oleh paslon 1 (Miracle-Ryan) dan paslon 2 (Andre-Fadel), serta beberapa mahasiswa lainnya yang disiarkan melalui siaran langsung platform YouTube.
Acara dibuka oleh Nurmadias Ashari selaku pembawa acara dan Muhammad David selaku moderator yang akan mengatur jalannya debat. Sesi pertama dilakukan dengan penyampaian orasi dari masing-masing paslon presiden dan wakil presiden BEM UPNVJT. Selanjutnya debat dimulai dengan pembacaan pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan oleh keluarga mahasiswa untuk kedua paslon. Selain itu kedua paslon juga dipersilahkan untuk saling menanggapi terhadap paslon lain.
Berdasarkan pantauan top chat reply siaran langsung platform YouTube, banyak yang menanggapi pertanyaan dari keluarga mahasiswa terkait adanya kemungkinan gerakan mahasiswa akan menumbuhkan calon politikus yang koruptor. Salah seorang anggota paslon pun ikut berkomentar. “Perlu adanya pembekalan secara individu terkait suatu pergerakan. Karena ketika mereka tau dengan pergerakan seperti ini kita dapat mengubah sesuatu,” ucap Miracle.
Selanjutnya paslon 2 yang diwakili oleh Andre mengatakan bahwa sebuah pergerakan di tingkat mahasiswa seringkali menjadi sebuah metafora yang akan di implementasikan terkait hal-hal moral, etika, atau terkait berbicara mengenai hal-hal pergerakan lainnya, bisa disebabkan oleh lingkungan dan orang-orang seperti apa yang ada di sekitarnya. “Sebenarnya momen-momen seperti ini (debat) akan menimbulkan suasana yang membuat orang merasa jengah karena perbedaan pendapat,” ungkap Andre mewakili paslon 2. “Pemira ada bukan hanya untuk kepentingan jurusan, fakultas, atau sekedar membawa nama UPNVJT, melainkan untuk kepentingan bersama gerakan mahasiswa UPNVJT. Inilah yang disebut sebagai tindakan dalam kedewasaan politik,” tambahnya. Miracle yang mewakili paslon 1 tak ingin tinggal diam, “Momen yang ada saat ini dapat dijadikan momen pembelajaran diri, bukan momen saling bertarung atau menunjukkan sentimen”. Miracle berpesan kepada seluruh keluarga mahasiswa untuk menerima apapun hasil akhirnya nanti dan tidak memandang sebelah mata hasil tersebut. Lebih lanjut dia juga berpesan untuk tidak memikirkan diri sendiri dan dapat membuka pandangan kita terhadap orang lain.
Setelah closing statement, moderator mempersilahkan kepada pembawa acara untuk menutup jalannya debat. Pembawa acara menutup jalannya debat dengan doa bersama dan menyuarakan jargon “Hidup mahasiswa!” yang disambut dengan semangat oleh audience. Debat berlangsung secara kondusif dan antusias yang luar biasa dari keluarga mahasiswa UPNVJT sampai di akhir acara. (apt)