Semarak Pemira Fakultas di Tengah Pandemi

Telah Dilaksanakan oleh Sebagian Fakultas dan Sisanya dalam Tahap Persiapan

Sumber : freepik.com, heliosvoting.org

       Pandemi yang masih berlangsung menyebabkan banyak perubahan dalam berbagai kegiatan, salah satunya adalah kegiatan Pemilu Raya (Pemira) fakultas di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT). Kegiatan Pemira fakultas yang menjadi ajang pembelajaran demokrasi bagi mahasiswa, terpaksa harus dilakukan secara daring. Mekanisme baru Pemira ini memaksa setiap fakultas untuk bisa menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada.

       Salah satu fakultas yang telah melaksanakan Pemira adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) FISIP, Djenggala Prasandi, menyampaikan bahwa Pemira telah dilaksanakan secara daring dengan menggunakan platform e-vote, Helios. Sistem pelaksanaan Pemira dilakukan secara daring karena masih dalam kondisi pandemi. “Dikarenakan saat ini keadaanya kita masih berada di situasi pandemi di mana tidak memungkinkan kalau kita melaksanakan pemilu offline yang nantinya berpotensi menciptakan kerumunan,” jelas Djenggala. Dari hasil Pemira ini, terpilihlah M. Fauzan Ismal Mukadar dan Erlangga Wahyu Prasetyo sebagai Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP 2021 serta M. Almer Ammar sebagai Ketua Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) FISIP 2021.

       Terlaksananya Pemira FISIP secara daring ini tentunya tidak lepas dari adanya sejumlah kendala yang dihadapi. Menurut Djenggala, sulitnya koordinasi, error pada platform e-vote yang digunakan, dan minimnya partisipasi dalam serangkaian acara Pemira menjadi kendala yang dihadapi dalam Pemira kali ini. Untuk mengatasi kendala tersebut, sejumlah upaya telah dilakukan oleh KPU FISIP. “Cara kami mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada tahun ini kurang lebih adalah tetap berusaha menjaga komunikasi antar anggota, sesigap mungkin mengatasi sistem yang error, dan membuat agenda atau acara yang sifatnya membangun kesadaran perihal pentingnya partisipasi dalam kegiatan politik kampus,” ungkap Djenggala.

       Sementara itu, Fakultas Hukum (FH) masih belum melaksanakan Pemira hingga saat ini karena adanya sejumlah kendala. Menanggapi hal ini, Wakil Dekan (Wadek) 3 FH, Fauzul Aliwarman, mengatakan bahwa hal itu merupakan hal yang wajar. “Saya melihat ada riuh sedikit, tapi itu masih dalam dinamika,” ungkap Fauzul. Fauzul juga menambahkan bahwa sangat wajar untuk mengoreksi antara Bawaslu dan KPU agar nantinya Pemira bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya.

       Ketua BLM FH, Mochamad Rafi Al Alwan, menyampaikan bahwa salah satu hal yang menyebabkan molornya Pemira FH, yakni adanya mekanisme baru, yang mana dalam Pemira juga akan memilih ketua BLM. Namun, persiapan dari pelaksanaan Pemira sendiri sudah cukup matang. Menurut Fadhoil Rafsanjani Atmanegara, Ketua KPU FH, persiapan terkait Pemira ini telah mencapai 90 persen. Dalam Pemira nanti, sistemnya masih dilakukan secara daring dengan menyewa website. “Yang ramai sekarang itu kan Helios. Nah, Helios sendiri sistemnya sering down. Kita juga nggak mau nantinya ribet sendiri kalau pakai yang gratis tapi sering down. Jadinya, kita mendingan sewa,” ungkap Rafsanjani.

       Senada dengan FH, Pemira Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sampai saat ini juga belum dilaksanakan karena adanya beberapa kendala. Namun, Sandi Ariamanda, ketua BEM FEB menyatakan bahwa sebenarnya tidak sepenuhnya ada kendala secara krusial, hanya saja untuk sidang umum FEB sendiri kebetulan akan dilaksanakan secara tatap muka di gedung FEB, tidak secara daring. Namun, kendala sidang kali ini adalah tidak tercapainya kuorum delegasi sidang sehingga akhirnya sidang ditunda atau dilanjutkan pada hari-hari berikutnya.

       Sandi juga menjelaskan bahwa untuk persiapan pelaksanaan pemilu sepenuhnya belum ada, tetapi selama rangkaian berjalan ini akan dipersiapkan mengingat pembahasan sidang umum FEB sudah sampai tahap Undang-Undang (UU) Pemilu dan apabila pembahasan UU ini sudah selesai, bisa segera melantik ketu KPU dan BANWAS FEB. Sandi juga menambahkan terkait mekanisme Pemira selebihnya dikembalikan lagi ke KPU. Akan tetapi jika dikorelasikan dengan keadaan pandemi saat ini, kemungkinan Pemira tahun ini akan diadakan secara daring mengingat perkuliahan masih dilakukan secara daring.

       Terkait Pemira yang akan diadakan pada tahun ini, Sandi hanya berharap agar Pemira bisa berjalan secara profesional dan terhindar dari tujuan kepentingan pribadi maupun golongan, Mengingat posisi sekarang merupakan momentum untuk menampilkan cara-cara pemilu dengan cara baru, inovasi baru, dalam berdemokrasi di masa pandemic. Sandi pun mengaja seluruh civitas akademik FEB untuk turut andil menyukseskan pemilu FEB. (kan)

     

Post Author: pers-upn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *