Berimbas pada Perubahan Metode UTS menjadi Daring
Corona virus Disease-2019 atau yang biasa disebut Covid-19 tengah menggemparkan dunia dan menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Meningkatnya jumlah orang yang positif covid-19 menimbulkan keresahan masyarakat. Keresahan tersebut juga dirasakan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta mulai mengeluarkan surat edaran berisi himbauan bagi seluruh civitas akademika untuk melakukan kegiatan pembelajaran di rumah. UPN “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) juga melakukan langkah yang sama dengan perguruan tinggi lain untuk meniadakan seluruh kegiatan civitas akademika di lingkungan kampus mulai tanggal 15 s/d 27 Maret 2020.
Awalnya UPNVJT telah mengeluarkan surat edaran pertama yang berisi tentang kewaspadaan virus covid-19 dengan himbauan untuk menangguhkan perjalanan ke luar negeri, serta mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Namun dengan kondisi yang semakin genting akhirnya UPNVJT mengeluarkan surat edaran kembali pada tanggal 15 Maret 2020 pukul 08.30 WIB yang secara resmi dipublikasikan di situs siamik.upnjatim.ac.id. Surat edaran tersebut menjelaskan mengenai perubahan metode Ujian Tengah Semester (UTS) yang mulanya dilakukan secara tatap muka menjadi metode daring (dalam jaringan) atau online sebagai bentuk kewaspadaan untuk menghadapi covid-19. Pekan UTS dimulai pada 19 s/d 27 Maret 2020 dengan menggunakan metode daring. Panduan teknis ujian daring diterbitkan pada 17 Maret 2020 di laman web siamik.upnjatim.ac.id.
Gendut selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) juga mengungkapkan bahwa untuk sementara waktu metode pembelajaran dialihkan dengan metode daring. “Pelaksanaan UTS bervariasi bisa melalui e-learning, google form, Email atau via WhatsApp, tergantung kebijakan masing-masing dosen,” ujar Gendut. Langkah tersebut merupakan keputusan yang terbaik mengingat situasi semakin mengkhawatirkan. “Meskipun ada kelebihan dan kekurangan, namun hal ini perlu dilakukan supaya mengurangi terjadinya kerumunan,” imbuhnya. Sama halnya dengan Gendut, Mardiyono selaku Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan mengatakan bahwa seluruh dosen telah diberikan tutorial dalam melaksanakan UTS dengan metode daring. Ketika ditanya perihal kegiatan akademik mahasiswa yang dilakukan diluar kampus seperti PKL (Praktik Kuliah Lapangan), seminar atau kegiatan non akademik seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), beliau menjelaskan bahwa untuk sementara ini kegiatan yang mengundang atau melibatkan massa ditunda terlebih dahulu.
Pencegahan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran virus corona yang ada di lingkup UPN. Menurut Dokter Heni selaku Dokter Poliklinik UPN dengan adanya surat edaran tersebut, maka poliklinik sebagai sarana penyedia kesehatan melakukan langkah lebih lanjut untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada setiap ruangan yang ada di UPN. Tazkia (FH/18) mengungkapkan bahwa virus corona merupakan virus yang sampai saat ini masih belum ditemui obatnya dan harus selalu waspada. Ia juga mengkritisi penyebaran informasi yang kurang valid mengenai virus covid-19. “Sebenarnya virus corona bisa dicegah dengan rajin cuci tangan,” ujar Bagus Novanda (AGT/18). Beragam pendapat juga muncul dilakangan mahasiswa terkait pelaksanaan UTS metode daring yang barupertama kali diterapkan di UPNVJT. Salah satunya Diah Ayu Woro Ambarini (Akuntansi/17) ia menyatakan kekhawatirannya ketika diterapkan UTS dengan metode daring. “Takut Wifi atau data error selain itu HP atau laptop kadang-kadang mati dengan sendirinya.” tuturnya. Pendapat yang sama diungkapkan oleh Annisa Ainan (Agribis/18), ia berpendapat pelaksanaan UTS metode daring kurang efektif. “Pelaksanaan UTS daring ini sangat memberatkan dan membingungkan mahasiswa sehingga besar kemungkian mahasiswa tidak bisa maksimal dalam pengerjaannya.” Ujar Annisa. (ran)