Selain benchmarking, Tiga UPN “Veteran” Tunjukkan Peran Mahasiswa Dalam Bidang IT
Festival Keluarga Besar Mahasiswa Ilmu Komputer (FKBMIK) UPN “Veteran” yang diikuti oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fasilkom UPN “Veteran” Jawa Timur, BEM FIK UPN “Veteran” Jakarta, HIMATIF dan HIMASISFO UPN “Veteran” Yogyakarta diselenggarakan selama tiga hari mulai 20 September – 22 September dan diakhiri dengan Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Taman Bungkul Surabaya.
Acara ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa Ilmu Komputer dari ketiga kampus UPN “Veteran”. Tahun ini, UPN “Veteran” Jawa Timur menjadi tuan rumah FKBMIK yang ketujuh. Sebelumnya ada beberapa rangkaian acara yang telah dilaksanakan, yakni FKBMIK Programing Competition (FPC) yang berfokus pada kemampuan logika dan algoritma dalam bidang Information Technology (IT), Seminar Nasional Teknologi dengan tema Menyibak Potensi Artifical Intelligence dalam Era Industri 4.0 Yang Bebas dari Kejahatan Cyber, dan puncaknya adalah Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang bertema Gerakan Bersama Stop Hoax. Terdapat diskusi mengenai birokrasi, keorganisasian, maupun kemahasiswaan yang ada di tiga UPN “Veteran”. “Acara ini sebagai benchmark kita terkait permasalahan di antara tiga UPN. Kita dapat menyelesaikan masalah, sistem yang ada, dan apapun yang ada kebaikannya untuk masing-masing tiga UPN,” tutur Celvin Habib selaku Ketua BEM FIK UPN “Veteran” Jakarta.
Kegiatan Pengabdian Mayarakat yang berlangsung di Taman Bungkul Surabaya pada hari Minggu (22/9) kemarin mengimplementasikan informasi dan pengetahuan yang telah didapatkan saat seminar. Dimulai pukul 06.00 WIB dengan titik kumpul di Masjid Al-Falah, kegiatan sosialiasasi dilanjutkan dengan berjalan hingga Taman Bungkul sambil membagikan pin kepada masyarakat yang menandatangani petisi stop hoax.
Tema yang diangkat dirasa penting dalam menghadapi keadaan masyarakat sekarang, sebagaimana masyarakat perlu adanya edukasi mengenai informasi-informasi yang tidak dapat dipercayai keabsahannya dan seringkali menimbulkan perpecahan. ”Hoax pada saat ini sudah meluas, kita di sini mensosialisasikan apa itu hoax, bagaimana cara menanggapinya, dan bagaimana ciri-ciri berita hoax,” ujar Chandra (SI/17) selaku Ketua Pelaksana FKBMIK.
Melihat kegiatan ini, menurut Chandra masyarakat menanggapi kegiatan yang digagas oleh FKBMIK dengan positif. Selaras dengan hal tersebut, masyarakat dinilai tanggap dalam gerakan dan sosialisasi yang diberikan oleh teman-temannya. “Masyarakat Surabaya cukup tertarik dengan tema yang kita bawa dengan mereka datang sendiri mengunjungi tanpa kita memaksa,” ungkap Alamsyah selaku Ketua HIMATIF UPN “Veteran” Yogyakarta.
Dengan diselenggarakannya FKBMIK tahun ini, diharapkan dapat menunjukkan peran aktif mahasiswa khususnya dalam bidang IT. “Acara-acara yang telah diselenggarakan ini mengutip Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tutur Celvin Habib. Masyarakat kemudian diharapkan dapat memilah berita dan informasi yang didapatkan. ”Kita mengajak warga Surabaya untuk melek teknologi, masyarakat harus semakin teliti lagi dalam membaca kabar dari internet, ataupun berita apapun itu,” ujar Ifnu Wisma (TF/16) selaku Ketua BEM Fasilkom UPN “Veteran” Jawa Timur.
Assyafa (19), pengunjung yang ikut menandatangani petisi tersebut mengaku kurang tau apakah petisi tersebut akan diajukan ke pemerintah atau tidak, namun menurutnya kegiatan dapat menjadi langkah persuasif yang akan mempengaruhi masyarakat secara luas bila dibagikan di media sosial. Assayafa juga menaruh harapan untuk kegiatan semacam ini. “Harapannya masyarakat lebih teredukasi tentang hoax, semoga kedepannya akan menjadi gerakan yang lebih besar, kalau bisa se Indonesia,” pungkasnya. (fpn)