Pembinaan Hingga Pendanaan Bisnis, Diberikan Kepada Peserta yang Berhasil Lolos
Illustrasi (kht)
Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Technopark UPN “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) kembali melakukan open recruitment calon startup. Pendaftaran yang dimulai sejak 1-28 Juli ini terbuka bagi mahasiswa, dosen, alumni, maupun masyarakat umum. Syarat utamanya adalah memiliki produk inovasi berbasis teknologi.
Terhitung hingga Jumat (19/7) lalu, IBT telah menerima tiga belas pendaftar yang seluruhnya berasal dari mahasiswa UPNVJT. Seleksi akan dilaksanakan pada awal Agustus oleh tiga anggota IBT serta seorang tenaga ahli. Mengenai hasil seleksi, rencana diumumkan pada akhir Agustus.
Open recruitment ini memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan ide bisnis yang dimiliki. “Tujuannya untuk mengelola teman-teman yang punya usaha dengan inovasi atau ide yang bisa mereka jual, kita (IBT, red) akomodir,” ujar Didik Choirul Umam, Manager Operasional IBT.
Para pendaftar yang lolos akan diberikan pelatihan untuk kemudian diikutkan dalam program pendanaan startup oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Bentuk pelatihannya sendiri semacam boothcamp yang berlangsung selama 2-4 hari pada awal September. Pelatihan berisi pembinaan bidang bisnis meliputi pembuatan proposal, pelatihan presentasi, hingga pembuatan bisnis model kanvas.
Selain itu, peserta akan dibantu pihak IBT dalam kepengurusan legalitas perusahaan dan produk. Mereka juga berkesempatan ikut dalam pameran secara gratis saat diesnatalis UPNVJT maupun acara dari LPPM. Namun pihak IBT tidak menjamin semua peserta dapat mengikuti pameran. Hal tersebut bergantung pada kebijakan jumlah slot nantinya dan hasil seleksi yang dilakukan.
Pendanaan yang diberikan jika lolos seleksi internal dan Kemenristkedikti mencapai angka hingga ratusan juta rupiah. Walaupun dalam sebaran yang dipublikasikan tertulis sejumlah seratus juta, nyatanya pendanaan yang didapat bisa lebih dari itu. “Kita kemarin ngambil jalan tengahnya aja, segitu aja dulu (100 juta, red),” pungkas Didik.
Novia Ayu, dosen Fakultas Hukum, sangat mendukung kegiatan ini. “Kalau saya pribadi sih, memang berminat karena suka bisnis.” Ia juga menuturkan jika program ini dapat digunakan sebagai ajang Indoensia unjuk diri di kancah internasional, terutama dalam bidang ekspor. Mahasiswa juga memberikan tanggapan positif pada kegiatan tersebut. Namira (Adbis/18), mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat memacu semangat generasi muda untuk mulai merintis bisnis.
Meskipun telah dilakukan sosialisasi mulai dari penempelan banner, poster, serta sosial media, masih ada beberapa yang belum mengetahui agenda ini. Salah satunya Shulfi (Ilkom/18), ia mengaku belum mengetahui informasi tersebut. “Sepertinya sosialisasinya kurang. Kita yang mau gabung juga tidak tau bentuknya seperti apa,” ungkapnya. Gusti Aji, dosen Teknik Informatika juga mengatakan tidak mengetahui hal tersebut dan mengharapkan sosialisasi yang lebih menyeluruh. (tuz)