Gandeng Mahasiswa Ikut Pantau Jalannya Pemilu
Suasana menjelang pemilihan umum (pemilu) yang semakin dekat membuat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melakukan kegiatan sosialisasi guna mengajak masyarakat ikut berperan dalam pengawasan jalannya pemilu. Bertajuk “Bawaslu Goes to Campus”, Bawaslu Kota Surabaya mengadakan sosialisasi ke sejumlah perguruan tinggi termasuk UPN “Veteran” Jawa Timur. Kegiatan yang diselenggarakan pada Rabu (6/3) lalu merupakan kegiatan sosialisasi kedua setelah sebelumnya diselenggarakan di Universitas Negeri Surabaya. Bertempat di ruang bromo Gedung Rektorat UPN “Veteran” Jawa Timur, acara ini mengusung tema “Pengawasan Partisipatif Mahasiswa dalam Pemilihan Umum Tahun 2019”.
Dihadiri oleh Wakil Dekan III masing-masing fakultas, Bawaslu Goes to Campus juga mengundang organisasi mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di kampus selaku perwakilan mahasiswa dengan pembicara dari anggota Bawaslu Kota Surabaya, Agil Akbar. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor (Warek) III UPN “Veteran” Jawa Timur yang juga ikut sebagai pemateri dan dimoderatori oleh Proborini selaku dosen Fakultas Hukum (FH).
Sesuai UU no 15 tahun 2011, Bawaslu bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilu dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran untuk mewujudkan pemilu yang demokratis. Namun, Bawaslu sendiri terkendala dengan terbatasnya personil, sehingga mengajak mahasiswa untuk turut andil dalam pengawasan partisipatif pemilu 2019 dalam bentuk tidak melakukan keberpihakan, tidak mengganggu jalannya Pemilu, meningkatkan partisipasi politik masyarakat, dan mendorong terwujudnya suasana Pemilu yang kondusif.
Dengan banyaknya pemantau, Agil Akbar berharap pelanggaran dalam Pemilu bisa diminimalisir. “Di tahun ini kita menargetkan partisipasi mahasiswa sebanyak sekitar 250 orang untuk tahap pertama. Kami berharap bisa sampai angka 1000 orang tapi belum tahu itu bisa terealisasi atau tidak,” ujarnya.
Sutiyono selaku Warek III menyampaikan bahwa mahasiswa berperan sebagai agen pengawasan atau pemantauan sehingga Bawaslu menggandeng kampus-kampus, salah satunya adalah UPN “Veteran” Jawa Timur untuk ikut bergabung mengawasi jalannya pemilu. “Harapannya mahasiswa bisa sadar bahwa bagaimanapun harus terlibat aktif dalam pemilu,” kata Sutiyono.
Acara dengan peserta sekitar 50 undangan ini menggandeng BLM FH menjadi panitia penyelenggaranya. Arizaldy (Hukum/15) salah satu panitia pelaksana, mengatakan jika keterlibatan BLM tersebut berawal dari seminar dan workshop yang pernah dilaksanakan dengan mengundang Ketua Bawaslu Kota Surabaya pada Oktober 2018 lalu sehingga ketika Bawaslu mengadakan acara ini, Bawaslu kembali melibatkan mereka. Arizaldy berharap dengan terlaksananya acara ini, mahasiswa lebih melek serta berperan aktif dalam perpolitikan negara.
Salah satu peserta Bawaslu Goes to Campus yakni Rigel (TS/17), Ketua Hima Teknik Sipil, mengaku acara tersebut memberinya pandangan yang lebih luas terhadap pemilu raya pada April mendatang. Ia pun tertarik dengan tawaran bergabung sebagai pemantau bersama Bawaslu Kota Surabaya, sayangnya ia kurang mengetahui prosedur pendaftarannya.
Senada dengan Rigel, Imam (Ak/17), yang merupakan Ketua Koordinator UKM mengaku juga tertarik dengan perekrutan mahasiswa oleh Bawaslu Kota Surabaya namun ia kurang informasi mengenai persyaratannya. Imam juga mengakui acara tersebut memberikan pengetahuan tentang berbagai macam pelanggaran pemilu, serta cara melakukan pelaporan pelanggaran. “Saya berharap teman-teman mahasiswa jadi lebih berani melaporkan tindak pelanggaran, apalagi setelah mengetahui pelanggaran serta prosedur melapornya,” tutup Imam. (nfs/drh)