Setelah Pelatikan, Berbagai Program Kerja Siap Dilaksanakan
Pelantikan Rektor Baru UPN “Veteran” Jatim masa bakti 2018-2022 telah dilaksanakan pada Jum’at (27/10), bersamaan dengan dilantiknya 12 Rektor dan Direktur Politeknik seluruh Indonesia. Pelantikan ini dilaksanakan di Gedung Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), tepatnya di lantai dua Jalan Pintu Senayan satu, Jakarta Pusat pada pukul 14.00 sampai dengan pukul 16.30 WIB.
Rektor terpilih UPN “Veteran” Jatim, Akhmad Fauzi, merupakan salah satu orang yang telah mengabdikan diri kepada UPN “Veteran” Jatim selama kurang lebih 20 tahun. Diawali dengan karirnya sebagai Kepala Laboratorium Komputer pada tahun 1990, yang pada saaat itu UPN “Veteran” Jatim belum memiliki jurusan yang mampu mengembangkan minat dan bakat mahasiswa di dunia komputer, hingga muncul keinginan untuk mengusulkan agar dibentuknya Jurusan Informatika di UPN “Veteran” Jatim kepada rektor kala itu. Ia kemudian dipercaya sebagai Kepala Jurusan (Kajur) pertama pada Program Studi Informatika.
Tidak hanya berhenti disitu, dirinya juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Umum hingga akhirnya berkesempatan meneruskan pendidikan doktor, “Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk melanjutkan kuliah S3 (doktor, red) dan lulus sebagai seorang profesor lalu ditarik menjadi Koordinator Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kepada Masarakat (KO LPPM),” ujar Fauzi. Setelah adanya ampere Biro Umum dengan LPPM beliau menjabat sebagai pelaksana tugas Wakil Rektor 2 hingga akhirnya menjadi Rektor terpilih UPN “Veteran” Jatim masa bakti 2018-2022.
UPN “Veteran” Jatim merupakan sebuah lembaga yang sudah lama berdiri dengan berbagai prestasi yang dimiliki. Akhmad Fauzi menyadari hal tersebut, dan sebagai rektor baru ia ingin mempertahankan dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di UPN “Veteran” Jatim. Salah satu yang ingin dipertahankan adalah akreditasi yang sudah didapat oleh UPN “Veteran” Jatim saat ini, mulai dari penelitian yang sudah mandiri hingga pengabdian masyarakat yang sudah unggul. Selain itu, bentuk pengembangan yang ingin dilakukan yaitu peningkatan akreditasi jurusan. UPN “Veteran” Jatim saat ini memiliki 24 program studi, namun program studi yang sudah terakreditasi A belum mencapai setengahnya, hanya meraih angka 48%.
Beberapa program kerja baru juga ingin dilakukan oleh Akhmad Fauzi. Dalam menghadapi era industri 4.0 ia beranggapan bahwa yang menjadi inti dari era industri 4.0 ini yaitu kolaborasi. Bentuk kolaborasi ini ingin ia wujudkan melalui adanya manajemen kelas, dalam manajemen kelas tersebut mahasiswa dari berbagai jurusan akan dapat bertemu dalam satu kelas melalui mata kuliah wajib yang sedang mereka tempuh. Hal ini merupakan bentuk pengembangannya terhadap metode pembelajaran UPN “Veteran” Jatim dengan melakukan modifikasi terhadap kurikulum yang ada.
Berbagai program kerja yang ingin dilaksanakan tentunya tidak akan berarti tanpa dukungan dari mahasiswa. Selama hal yang dilakukan mampu memberi dampak positif bagi mahasiswa, sudah tentu dukungan terhadap program kerja tersebut akan mengalir. Dengan adanya pergantian rektor ini, mahasiswa juga menaruh harapan baru demi kemajuan UPN “Veteran” Jatim. Hal yang diharapkan pun juga tidak selalu sesuatu yang mewah, contohnya seperti yang diungkapkan oleh Ovi (Majamenen/17), ia berharap agar rektor saat ini mampu mendengar aspirasi mahasiswa, juga mendukung berbagai kegiatan yang ada di UPN “Veteran” Jatim. (lwn/kht)