Harga Sewa Mahal, Berdampak pada Harga Makanan dan Minuman
Terhitung mulai Senin (24/9) kantin baru UPN “Veteran” Jawa Timur sudah mulai beroperasi. Sejak pagi sudah terlihat aktivitas dari penjual maupun pembeli di kantin yang terletak disebelah timur parkir Fakultas Teknik (FT) atau tepat di utara kantin kandang (sebelah utara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik II) ini. Kantin dengan jumlah 28 stand penjual ini merupakan pindahan dari kantin pusat, kantin rimba, dan beberapa penyewa baru.
Sony, penjual dari kantin pusat mengatakan bahwa Jumat (21/9) merupakan hari terakhir berjualan di kantin lama dan setelah hari itu melakukan pindahan. Di kantin baru mereka sudah mendapatkan fasilitas diantaranya etalase, wastafel, meja, listrik prabayar, dan air, sehingga barang-barang milik pribadi seperti meja yang pernah digunakan di kantin sebelumnya tidak bisa digunakan di kantin baru dan harus dibawa pulang.
Kantin dengan kontrak yang dilakukan per-tahun dan baru dimulai per 1 Oktober ini tampak lebih luas, lebih memadai dan lebih bersih. Perbedaan yang ada di kantin baru ini dengan dua kantin lama adalah stand penjual di kantin baru berukuran lebih kecil dari sebelumnya dan untuk model pelayanannya pembeli bebas memilih lokasi meja untuk makan, tidak harus sesuai didepan stand yang dijajakinya. Untuk fasilitas toilet, di kantin ini tersedia empat toilet dengan dua toilet pria dan dua lainnya wanita. Kantin ini juga terdapat fasilitas baru yang belum ada di kantin-kantin sebelumnya yaitu ruangan khusus yang digunakan untuk menjamu pejabat ataupun tamu yang berkunjung ke UPN “Veteran” Jawa Timur.
Untuk harga sewanya-pun berbeda, pasalnya kantin pusat lama sebesar Rp1,1 juta per bulan dan kantin rimba sebesar delapan juta per tahun, sementara untuk kantin baru ini pedagang dipatok harga Rp17,5 juta per tahun. Menurut Nanik, penjual dari kantin rimba, biaya sewa yang dipatok terbilang mahal. “Senangnya karena tempatnya lebih bersih dari sebelumnya tapi sewanya mahal,” ujar Nanik. Harga sewa yang berbeda dari sebelumnya ini berpengaruh pada penyesuaian harga makanan dan minuman.
Sujianto, Kepala Bagian Umum memaparkan bahwa dengan adanya kantin baru mahasiswa lebih terwadahi. Ia juga berencana akan menambah fasilitas seperti gazebo disekitar kantin baru. Alasan pemindahan kantin lama ke kantin baru yaitu kantin lama yang kurang memadai sehingga dibangun kantin yang lebih luas, bangunannya lebih tinggi dan kondisinya lebih nyaman. Mengenai biaya sewa kantin baru, seluruh biaya sewa terdapat perhitungannya berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan langsung diserahkan ke negara. Sementara untuk kekurangan pada penunjang kantin akan dipenuhi dan dievaluasi seiring berjalannya waktu.
Eriksa (Ak/16) mengatakan bahwa di kantin baru lebih tertata dan terasa lebih dingin karena sirkulasi udara yang lebih banyak daripada kantin sebelumnya. Hal yang sama juga disampaikan Arie (TS/17), “Penataan di kantin baru sudah baik namun harga makanan dan minuman kurang pas dan perlu dikondisikan dengan keuangan mahasiswa,” ujarnya. Hal yang menjadi masukan dari keduanya adalah jumlah meja yang perlu ditambah lagi, karena saat waktu makan banyak pembeli yang tidak mendapatkan tempat. Meski demikian menurut Maryono, pedagang dari kantin pusat, UPN “Veteran” Jatim tengah berjanji untuk memberikan tempat makan bagi para pembeli diluar gedung kantin dengan memberikan tenda di jalan sebelah fotocopy Kopma (samping parkiran FT, red) hingga dekat kantin, dan diperuntukan bagi semua kantin.
Harapan dengan adanya kantin baru, pembeli bisa terlayani dengan baik dan penjual bisa bersaing dengan berinovasi. Dengan pemindahan ini, penjual dapat memahami maksud pihak kampus untuk menata kantin lebih rapi. Selain itu para pedagang berharap agar fasilitas yang ada bisa berfungsi dengan baik. (drh/rda)