Pembangunan Gedung Baru UPN “Veteran” Jawa Timur Mulai Dari FIK, Gedung Bersama, hingga FP II
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur mulai mengadakan pembangunan gedung baru. Pembangunan gedung dimulai dengan melaksanakan prosesi peletakkan batu pertama pada Jumat (14/09). Pembangunan gedung baru ini termasuk usaha dari universitas untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar di wilayah kampus. Pembangunan gedung baru ini berada didekat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik II dan dekat Gedung Technopark.
Menurut Taufik sebagai ketua PPK, tujuan pembangunan gedung baru itu untuk mengantisipasi kebutuhan ruang kelas yang meningkat untuk kuota mahasiswa baru. Gedung baru tersebut diutamakan untuk Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Ilmu Komputer (FIK) dan gedung untuk kuliah bersama. Ia mengatakan dana untuk pembangunan gedung menggunakan dana tender (lelang) dan APBN 2018. Pemenang lelang pembangunan gedung tersebut adalah PT. Citra Mandiri dengan total biaya 10,2 milyar.
Lama pembangunan gedung baru itu selama 120 hari yaitu akhir Desember. Gedung ini diperuntukkan untuk FIK karena tidak memiliki gedung yang representatif dibanding fakultas yang lain dan Gedung FP untuk kuota mahasiswa baru FP yang meningkat. Gedung untuk kuliah bersama sendiri bisa digunakan seluruh program studi tapi diperuntukkan untuk mata kuliah umum seperti mata kuliah bahasa inggris, bahasa indonesia, bela negara dan pancasila. Dia juga menambahkan gedung baru tersebut juga difasilitasi ruang seminar yang representatif dan dapat digunakan mahasiswa atau dosen mata kuliah.
Dekan Fakultas Pertanian (FP), Pawana, menyampaikan tanggapan yang positif karena pihak universitas sudah berusaha menyediakan fasilitas dan laboratorium. Ia berharap agar pembangunanya dapat segera selesai. Dia juga menambahkan bahwa gedung tersebut juga tidak diperuntukkan hanya untuk FP tapi juga untuk fakultas lain yang ingin menggunakan kelas di gedung baru tersebut.
Dekan FIK, Ni Ketut, mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi terwujudnya hal ini, mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, apalagi bagi fakultas baru seperti FIK ini. Menurutnya nantinya jika gedung baru telah selesai dibangun, ruang dekanat termasuk tendik dan seminar akan dipindahkan. Sementara sisa ruang di gedung lama akan difokuskan untuk ruang kelas, dan ruang dosen berada di lantai satu.
Ia juga kurang sepakat jika hal ini dikatakan sebagai pembangunan besar-besaran. Menurutnya, pembangunan yang seperti itu akan terjadi apabila pembangunan didanai secara langsung dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Sementara, kita masih terjadi sengketa dengan tiga kementerian yaitu Kemenristekdikti, Kemenhan (Kementerian Pertahanan, red) , dan Kemenkeu (Kementerian Keuangan, red),” ujarnya. Hal inilah yang menyebabkan UPN “Veteran” Jatim hanya dapat diizinkan melakukan pembangunan dengan menggunakan dana yang berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Muncul tanggapan beragam dari mahasiswa fakultas lain, misalnya Bilqis (Hukum/16). Menurutnya seharusnya fakultasnya juga diberi tambahan gedung baru sehingga mahasiswanya juga bertambah. Selain itu, Ana (Ak/17) mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung pembangunan postif yang dilakukan UPN “Veteran” Jatim. “Lumayan banyak ya pembangunan UPN tahun ini, selain gedung baru, juga dilakukan renovasi dan pembangunan beberapa patung,” ujar Mega (Manajemen/16). (fza/rda)