Upacara Wisuda Bernuansa Nusantara yang Bertepatan dengan Dies Natalis UPN “Veteran” Jawa Timur ke-59
UPN News – Ada suasana berbeda pada pelaksanaan rapat terbuka Senat UPN “Veteran” Jawa Timur dalam rangka upacara wisuda Sarjana ke-73 dan Pascasarjana ke-35 periode 2 tahun akademik 2017/2018. Upacara wisuda yang dilaksanakan pada Sabtu (7/7) di Gedung Serba Guna (GSG) Giriloka ini tidak hanya dihadiri undangan dan orang tua wisudawan, namun juga dihadiri oleh 15 Rektor dan Direktur Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia dan diikuti oleh 964 wisudawan yang terdiri dari 922 orang lulusan sarjana dan 42 orang lulusan pascasarjana.
Rektor dan Direktur PTN Indonesia yang turut hadir diantaranya dari Universitas Negeri Timor (UNIMOR), Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), Universitas Siliwangi (UNSIL), Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Universitas Teuku Umar (UTU), Universitas Borneo Tarakan (UBT), UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Politeknik Negeri Tanah Laut (POLITALA), Politeknik Negeri Indramayu (POLINDRA), Politeknik Negeri Madiun (PNM), Politeknik Maritim Negeri Indonesia (POLIMARIN), dan Politeknik Negeri Ketapang (POLITAP).
Rektor UPN “Veteran” Jatim, Teguh Soedarto, menyampaikan bahwa wisuda kali ini sangat istimewa sebab bernuansa nusantara, karena dihadiri oleh Rektor dan Direktur PTN dari seluruh penjuru Indonesia dan bertepatan dengan dies natalis UPN “Veteran” Jatim yang ke-59. Rangkaian acara juga turut diwarnai dengan penampilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) paduan suara, band, karawitan, serta marching band. Selain itu salah seorang wisudawati juga ikut menyanyikan sebuah lagu dan maju untuk memberikan sebuket bunga kepada Rektor UPN “Veteran” Jatim.
Sambutan tersebut dilanjutkan dengan orasi ilmiah Rektor ITB, Kadarsah. Dalam pembukaan orasinya, ia menyebutkan beberapa fakta kesamaan ITB dengan UPN “Veteran” Jatim. “Sangat senang bisa berdiri disini, tadi malam saya sempat mengobrol dengan Rektor UPN Surabaya, setidaknya ada 5 kesamaan antara UPN “Veteran” Jatim dengan ITB. Yang pertama, sama-sama berdiri pada tahun 1959, sehingga sama-sama berumur 59 tahun. Yang kedua, kampus UPN “Veteran” Jatim dan Kampus Ganesha ITB memiliki luas yang sama yaitu sekitar 24 hektar. Yang ketiga, sama-sama memiliki akreditasi A. Yang keempat, UPN “Veteran” Jatim memiliki pusat Teknologi Tepat Guna (TTG) sejenis dengan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB. Yang kelima, Rektor UPN Surabaya, Rektor UPN Jogja, dan juga Direktur Politeknik Ketapang Kaltim dan Rektor ITB sama sama satu organisasi POPSI, Persatuan Orang Pendek Seluruh Indonesia,” ujarnya.
Kadarsah menyampaikan bahwa saat ini merupakan era baru yaitu era digital dan Revolusi Industri 4.0, dan pada tahun 2025 akan dihadapkan dengan adanya 60% peluang kerja yang baru, yang saat ini belum ada, sehingga lulusan yang sekarang harus cepat beradaptasi dengan kencangnya perubahan yang ada dan memperkuat kemampuan juga.
Perasaan senang diungkapkan oleh wisudawan, salah satunya Akhmad Rozi Hapsari merupakan wisudawan Magister Manajemen terbaik peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3.86. Meskipun begitu, ia mengaku mengalami kendala dalam menyelesaikan tesis, yaitu tentang kondisi fisik yang terkuras karena sudah bekerja dan dalam hal membagi waktu.
Sementara itu, Nur Cahyaningsih (Hukum/14) yang menjadi wisudawan terbaik dengan IPK setinggi 3.82, mengatakan bahwa untuk lulus itu tidak harus selalu belajar, tetapi bisa dengan mendengar dan memahami dosen saat menerangkan, lalu seringnya diskusi bersama teman-teman. Atas prestasinya, orang tua Nur Cahyaningsih merasa bangga dan bahagia. Listi Arini, ibu Nur tidak lupa untuk selalu memberi dukungan, nasihat, dan do’a.
Teguh Soedarto berharap agar mahasiswa dapat menjadi pioner pembangunan yang dalam waktu dekat dapat mengamalkan ilmunya kepada bangsa dan negara. Selain itu, ia juga berharap agar orang tua dapat memberikan doa restunya agar putra-putrinya dapat sukses dijenjang pekerjaan. Tak lupa ia berpesan kepada para wisudawan agar bisa mengimplementasikan maksud pakaian yang dipakai saat wisuda (toga, red). (nfs/rka)