Ini Alasan Mengapa Akses WiFi Masih Terbatas

Kontrak dengan Penyedia Jasa Internet Baru Sudah Berjalan, Namun Akses WiFi Masih Terbatas

Ilustrasi : Tidak ada koneksi internet karena terbatasnya akses WiFi di kampus.

UPN News – Pasca pencabutan akses Wireless Fidelity (WiFi) di UPN “Veteran” Jawa Timur pada awal tahun dikarenakan kontrak dengan penyedia jasa internet berakhir, membuat mahasiswa resah. Pasalnya layanan Interconnected-networking (Internet) merupakan media yang paling sering digunakan oleh mahasiswa untuk mengakses berbagai informasi, sehingga diperlukan banyak data untuk mendapatkannya secara tepat dan untuk mengaksesnya dibutuhkan biaya untuk membeli kuota internet.

Kabar bahwa UPN “Veteran” Jawa Timur telah menggunakan penyedia jasa internet baru, yaitu Indosat sejak Januari lalu ternyata masih terbatas untuk diakses. Irwan selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) mengatakan akses WiFi di kampus masih belum maksimal dikarenakan kurangnya peralatan penunjang untuk menghubungkan antara Pusat Komputer (Puskom) ke tiap fakultas, “Jadi sementara ini WiFi sudah jalan, cuma kita masih menunggu alat supaya lengkap,”  kata Irwan.

Penghambat cakupan akses WiFi di kampus dikarenakan belum lengkapnya alat Small Form-Factor Pluggable (SFP) Module yang diperlukan untuk menghubungkan jalur fiber optik dengan peralatan jaringan yang lain. Kabel fiber optik yang baru dipasang karena kabel lama sudah tua memiliki spesifikasi yang berbeda dengan kabel sebelumnya, sehingga diperlukan SFP Module yang kompatibel. Ia juga memberikan jaminan apabila alat tersebut sudah tersedia akan segera dipasang, “Pasti tetap akan di pasang, tetapi menunggu SFP Module, kalau perangkat WiFi sudah ada di data center,” lanjut Irwan

Sementara itu, Etik selalu Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) mengatakan bahwa alat SFP Module yang dipesan tidak tersedia pada list e-katalog sehingga item yang di pesan lamban untuk di proses, “Item tidak dapat masuk (ke dalam list,red) karena nilainya tidak besar, akhirnya kita menyelesaikan pemesanan itu dengan metode yang berbeda,” ujar Etik.

Sebelumnya, item sudah diajukan dalam paket pembelian pada tanggal 10 April 2018 namun hanya 2 yang dapat dibeli dari 3 yang diajukan oleh UPT TIK, dan pada 20 April paket terkirim. Kemudian sisa item kembali diajukan pada paket pembelian selanjutnya pada 15 Mei. Etik sendiri belum bisa memberikan kepastian tentang datangnya item terpenting untuk menunjang akses WiFi tersebut di kampus UPN “Veteran” Jawa Timur.

SFP Module yang belum tersedia untuk menghubungkan 920 Mega bits Per Second (Mbps) terbagi atas 800 Mbps dari provider Indosat dan 100 Mbps dari Telkomsel  berjumlah sebanyak  12 buah dengan harga berkisar Rp4 juta rupiah itu mampu untuk membuat resah civitas akademika terhadap akses pada dunia maya. Annisa (Agribisnis/17) berpendapat bahwa dia cukup kecewa dengan petinggi UPN “Veteran” Jawa Timur, “Mereka ingin mahasiswa berkembang dan berinovasi, tapi kok tidak di fasilitasi,” ujarnya.

Tanpa adanya fasilitas WiFi untuk menunjang pengerjaan tugas, mahasiswa harus keluar lingkungan kampus untuk mencari akses internet ataupun menggunakan hotspot pribadi. Senada dengan Annisa, Hikmah (Adne/17) mengatakan bahwa dia dan banyak kakak tingkat kesusahan mendapatkan akses internet sehingga harus ke pujasera hanya untuk mendapatkan WiFi. Ia berharap supaya akses WiFi cepat diperbaiki, “Semoga cepat terealisasi, bukan hanya wacana akan segera dipasang saja”. (prd/riz)

Post Author: pers-upn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *