Imbas dari Antrean Kendaraan yang Mengular, UPNVJT Lakukan Penambahan Jam Operasional Gerbang

Perlunya Peninjauan demi Penambahan Jam Operasional Mencapai Optimalisasi Hasil

Gerbang 1 UPNVJT

Sumber: Situs Resmi Teknik Lingkungan UPNVJT

Hari pertama perkuliahan, mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) sudah dihadapkan dengan mengularnya antrean masuk area kampus, khususnya di gerbang kendaraan bermotor dan hal ini telah menjadi keluhan mahasiswa. Kemacetan antrean kendaraan ini dapat terjadi karena sedikitnya gerbang yang dibuka dan banyaknya mahasiswa yang masuk dan keluar area kampus secara bersamaan. Mengenai adanya hal ini, pihak UPNVJT telah berupaya mengatasi antrean panjang tersebut dengan penambahan operasional gerbang 2 yang pada awalnya ditutup pukul 18.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) menjadi pukul 20.00 WIB.

Saiku selaku Komandan Satuan Pengamanan (satpam) menuturkan penyebab dari panjangnya antrean kendaraan di gerbang adalah terkait jam dan banyaknya mahasiswa yang keluar secara bersamaan. “Jam sama terus jumlah mahasiswanya juga banyak. Kalau saya rasa, (padahal) petugas itu udah dibantu sama petugas di belakang maupun petugas yang di gedung juga membantu,” jelasnya pada (8/9). 

Perpanjangan operasional gerbang dari pukul 18.00 WIB menjadi pukul 20.00 WIB merupakan kebijakan yang kondisional semata-mata agar akses keluar kendaraan tidak menjadi macet. “Dulu kan keluar-masuk mobil dan motor di sini, sekarang dipisah, tapi ya cuma sampai jam 8, itu pun kalau masih rame, tapi kalau sepi, katakanlah pintu 1 ngatasi, ya cukup satu aja. Jadi, kondisional,” tutur Saiku (8/9). Ia menuturkan bahwa gerbang 1, 2, dan 5 masih digunakan sebagai akses keluar masuk. Namun, apabila terjadi kepadatan, juga harus membuka gerbang 3, tetapi hal tersebut jarang sekali dilakukan.

Saiku merasa kurang mengenai jumlah sumber daya satpam yang ada. “Kalau saya rasa kurang, soalnya kan total 50. Dulu itu, satpam parkir itu tersendiri ya, depan sendiri. Nah, sekarang depan 50, tapi juga nangani parkir,” jelas Saiku (8/9). Ia juga mengungkapkan bahwa sumber daya manusia untuk satpam tidak bertambah, tetapi terjadi peningkatan jumlah mahasiswa dan gedung dari UPNVJT.

Menanggapi fenomena mengularnya antrean kendaraan, Dafa (FEB/21) menuturkan perihal kemacetan mengular hingga perempatan depan Fakultas Arsitektur dan Desain. Ia mengungkapkan perpanjangan jam operasional gerbang 2 dapat mengurai kemacetan. “Perpanjangan waktu jam malam mungkin bisa mengurai kemacetan yang ada, mengenai keluar masuknya bisa dibagi antara pintu masuk gerbang 1 dan 2 secara bergantian atau dibuka keduanya. Bisa juga dibantu dengan gerbang pintu 5,” jelas Dafa (8/9).

Selain itu, There (FH/23), salah satu mahasiswa UPNVJT mengaku bahwa antrean kendaraan yang panjang merugikan mahasiswa. Misalnya, ketika ia harus menghadiri kelas pukul tujuh pagi, ia dirugikan dengan adanya kemacetan dari antrean masuk kampus. Menurutnya, penambahan jam operasional gerbang 2 tidak memberi perbedaan pada kemacetan. “Karena yang dibuka pintu-pintu itu aja. Kayak enggak mengurangi sih menurutku, walaupun dibuka sampai jam 8, tetapi kan jam rawan keluar itu jam-jam sore, di mana yang bisa dilalui hanya pintu 2 dan 5,” jelasnya (14/9).

Mengenai hal ini, Dafa berharap agar pihak UPNVJT dapat memakai smart parking dan menambah pos aktif agar dapat mengefisiensi waktu. Ia juga menambahkan saran agar pos pengecekan dan pencatatan kendaraan bermotor dapat dilakukan per fakultas agar mengurangi antrean yang memanjang yang berimbas pada kemacetan. There juga mengungkapkan harapan agar UPNVJT dapat mendengar dan menerima saran dari mahasiswa UPNVJT, salah satunya dengan pembukaan gerbang-gerbang yang lain. Adanya kebijakan ini membuat pihak UPNVJT perlu untuk meninjau lebih jauh pengaplikasian penambahan jam operasional gerbang agar tetap efisien dan efektif dalam mengurangi kemacetan antrean kendaraan. (frd/ild/vns)

Post Author: pers-upn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *