UPN “Veteran” Jawa Timur Selenggarakan KKN Secara Kontinu di Tiga Kabupaten
UPN News – Senin (8/1), sebanyak 2.182 mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur diberangkatkan menuju lokasi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Bela Negara. Lokasi program KKN akan dilaksanakan di tiga kabupaten, yakni Trenggalek, Blitar, dan Nganjuk yang merupakan daerah prioritas nasional Provinsi Jawa Timur berdasarkan ketentuan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristekdikti).
Rencananya selama dua minggu mulai tanggal 8 hingga 22 Januari, para mahasiswa yang terbagi kedalam 48 kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 40 hingga 50 anggota akan terjun langsung melakukan pengabdian masyarakat. Mereka akan mencoba menerapkan ilmu yang mereka punya langsung kepada masyarakat. “Dua minggu itu terlalu cepat untuk pengabdian kepada masyarakat. Kalau melihat kampus-kampus lainnya bisa lebih dari satu bulan,”ujar Bagas (EP/15). Setiap kelompok yang mengikuti KKN akan terbagi kedalam lima divisi, yaitu pendidikan, hukum dan administrasi, kesehatan, produksi, dan teknologi tepat guna.
Mengenai pembagian daerah, Trenggalek dikunjungi sebanyak 40% dari total peserta KKN, sedangkan Nganjuk dan Blitar sisanya. Soekendah selaku kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LPPM) UPN “Veteran” Jawa Timur, menjelaskan Trenggalek mendapat bagian terbanyak karena bupatinya memberi respon paling baik atas diadakannya KKN ini.
Rektor UPNVJT, Teguh dalam sambutannya dalam memberangkatkan mahasiswa peserta KKN mengatakan, program KKN adalah program yang wajib ditempuh mahasiswa. Program ini bertujuan melatih kepemimpinan mahasiswa dan untuk mengimplementasikan ilmu yang didapatkan langsung kepada masyarakat. Pada program ini mahasiswa dituntut untuk bisa mengembangkan potensi daerah yang berguna untuk mensejahterakan rakyat. “Mahasiswa peserta KKN diharapkan bisa membantu dan meningkatkan ekonomi untuk mensejahterakan masyarakat dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal,” jelas Teguh.
Tujuan dari KKN ini tidak hanya untuk mewujudkan mahasiswa yang berjiwa pemimpin tapi juga untuk mendampingi desa agar dapat memecahkan, membantu, dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di desa. Mulai tahun ini, KKN dilakukan secara kontinu karena pihak LPPM memiliki sebuah program kerja yakni KKN Multi Years. “KKN tahun ini bersifat Multi Years dimana tidak sporadis tapi kontinu. Sudah ditata dalam Action Plan selama 5 tahun untuk daerah tersebut sehingga daerah itu hanya berganti mahasiswa, namun programnya tetap terus berjalan,” ucap Soekendah.
Peserta KKN tahun ini tidak hanya diikuti oleh angkatan 2015 saja, melainkan angkatan 2014 dan 2013. Selain itu, KKN tahun ini tidak dipungut biaya karena sudah termasuk dalam pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi angkatan 2015. Sedang untuk angkatan 2014 dan 2013 masih dikenakan biaya karena UPNVJT pada saat itu berstatus Perguruan Tinggi Swasta.
Dengan jumlah peserta KKN yang tidak sedikit dan pengeluaran mencapai 3 miliar rupiah, diharapkan tujuan serta targetnya dapat terwujud. Dana yang dikeluarkan tersebut antara lain untuk armada transportasi, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan pembiayaan agenda KKN lainnya dari in campus out class hingga out campus.
Nisa (Akuntansi/15) mengaku mengalami kendala dalam mengumpulkan perlengkapan kelompok karena banyaknya anggota yang mudik dalam masa liburan, namun akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Ia juga berharap dengan adanya kegiatan KKN, mahasiswa dapat menjadi pribadi yang lebih mandiri, merakyat, dan berguna bagi masyarakat. (uvo)